"Lalu kita jalin komunikasi dengan keluarga, saya tanyakan siap menerima atau tidak," jelas dia.
"Mereka menyanggupi karena sudah 17 tahun pergi tidak ada kabar sama sekali," tambahnya.
Sang anak Purwadi pun menyanggupi menerima kehadiran ayah, apapun kondisinya.
"Karena saya yakin setelah sekian lama pergi, tidak ada kabar dan tidak bisa pulang pasti kondisinya tidak dalam kondisi baik-baik saja," papar dia.
"Pasti ada gangguan kejiwaan, jadi saya berikan informasi terburuknya," imbuhnya.
Ia lalu menunjukkan gambar sebelum dan setelah Purwadi dibersihkan ke keluarga.
Bila keluarga sanggup menerima oleh yayasan akan diantarkan pulang.
"Setelah komunikasi selama seminggu, dari yayasan baru diantar Sabtu tanggal 12 Agustus sampai di sini," kata Rini.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Di Balik Kepulangan Purwadi ke Klaten : Ada Komunikasi Keluarga dan Yayasan Selama Seminggu