"Kalau ceritanya sawah tersebut sudah dibeli oleh orang tua Jono dari salah satu saudara Kani," kata Ardianto.
"Setelah dipertemukan dengan saudara Kani yang disebut menjual lahan kepada keluarga Jono, saudara Kani ini menyatakan tidak pernah menjualnya. Nampaknya, saling tidak terima lalu terjadilah perkelahian ini," jelas Ardianto.
Sementara itu, awal mula perkelahian berujung maut sampai saat ini belum diketahui.
Lantaran, tidak ada saksi mata yang melihat kecuali Iin yang kini dalam kondisi kritis.
Sementara itu Kepala Desa Ganjuh, Yayan Maryadi membenarkan kejadian perkelahian antara dua keluarga berujung maut tersebut.
Saat ini pihaknya bersama dengan personel TNI-Polri tengah menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban duel yang meninggal dunia.
"Benar ada. Tapi untuk korban belum jelas siapa. Yang baru tau ini, Jono dan Dodi itu saudara merupakan warga Desa Padang Mumpo. Dan informasi 2 lagi warga Desa Batu Kuning, tapi belum tahu namanya," ungkap Yayan.
Sementara, untuk menuju lokasi duel maut itu harus membutuhkan kendaran khusus yang telah dimodifikasi.
"Jauh lokasi kejadian. Hanya bisa dijangkau menggunakan kendaraan khusus yang telah dimodifikasi," jelas Yayan.
"2 orang bersaudara Jono dan Dodi meninggal dunia. Yang dua bersaudara lagi satu meninggal satu dalam kondisi luka-luka," kata Yayan.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Korban Duel Maut di Bengkulu Selatan Berangsur Pulih, Polisi Mulai Panggil Sejumlah Saksi