News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

4 Aksi Heroik saat Upacara HUT ke-78 RI: Polisi Panjat Tiang Bendera hingga Wanita Terjang Gelombang

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut 4 kisah heroik saat upacara HUT ke-78 RI di sejumlah tempat di Tanah Air. Dari panjat tiang hingga terjang gelombang tinggi.

Anggota Polsek Juwanggi, Bripka Suparno, lantas berinisiatif memanjat tiang bendera setinggi 10 meter itu.

Aksi Bripka Suparno menyelamatkan tali penarik bendera yang lepas saat upacara HUT ke-78 RI di Lapangan Gebyok, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Kamis (17/8/2023). (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Baca juga: Viral Video Polisi Panjat Tiang untuk Perbaiki Tali Bendera saat Upacara HUT ke-78 RI di Boyolali

Dia memanjat tiang bendera dari besi itu untuk mengejar ujung tali yang terus tertarik ke atas.

Beruntung, belum sampai puncak, ujung tali berhasil diraihnya.

"Kemudian tali diikatkan kembali ke bendera, dilanjutkan pengibarannya sampai selesai, bendera tetap naik sempurna," bebernya.

4. Terjang gelombang tinggi

Aksi heroik berbeda dilakukan oleh anggota Satlinmas Rescue Istimewa, Susmiyati.

Ia menerjang gelombang tinggi saat upacara HUT ke-78 RI yang digelar di tengah laut Pantai Baron, Kemadang, Tunjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Mengutip Kompas.com, saat upaara digelar, cuaca sebenarnya tidak mendukung, mulai dari mendung hingga gelombang tinggi 11 feet.

Dalam upacara itu, ada 20 orang yang bersiap mengibarkan bendera.

Mereka terdiri dari tiga orang pengibar bendera, dan 17 orang sebagai pengawal.

Adapun Susmiyati bersama dua orang lainnya yakni Surono dan Heri Wibowo bertugas sebagai pengibar bendera.

Susmiyati Pasukan pengibar bendera perempuan upacara bendera di tengah laut di Pantai Baron, Gunungkidul, DI Yogyakarta (KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Di tengah gemuruh ombak yang saat itu 11 feet, mereka langsung berenang menuju ke tiang bendera.

Dari kejauhan, tubuh mereka bertiga sempat terbawa arus ke arah barat.

Ketika ombak besar datang, mereka langsung masuk ke dalam air.

Kembali ke jalur semula ke arah tiang bendera, empat kapal dan tiga jetski pun beberapa kali mendekati mereka.

Tiga jetski sengaja dipersiapkan untuk mengangkut ketiga pasukan pengibar bendera jika tidak kuat menerjang tingginya gelombang.

Akhirnya, ketiganya sampai ke tiang bendera setelah berenang kurang lebih 10 menit dan mengibarkannya.

Setelah selesai, mereka diangkut menggunakan kapal dan dibawa ke pinggir.

Susmiyati mengaku telah menyiapkan diri sejak tiga hari terakhir untuk berlatih berenang dan mengibarkan bendera.

Sebagai seorang perempuan satu-satunya, dia mengakui kesulitan berenang saat gelombang tinggi.

"Sabar dan mengikuti arus. Sabar mesti sampai, kita tetap semangat," ujar Susmiyati ditemui di Pantai Baron setelah upacara, Kamis.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunTangerang.com/Rafzanjani Simanjorang, TribunKaltim.co/Miftah Aulia Anggraini, TribunSolo.com/Tri Widodo, Kompas.com/Markus Yuwono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini