TRIBUNNEWS.COM - Ramai di media sosial foto Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenakan baju petugas parkir.
Baju tersebut berwarna biru dengan kedua kantong di bagian depan berwarna hitam.
Sementara di bagian belakang bertulis "Petugas Parkir".
Baju tersebut merupakan seragam yang dipakai oleh para petugas parkir di Solo.
Untuk bawahan, Gibran mengenakan celana jeans warna hitam dan sepatu kets warna hitam.
Dalam foto yang beredar, Gibran tampak duduk di sebuah kursi.
Di samping kanannya ada putranya, Jan Ethes Srinarendra yang mengenakan seragam ala tentara.
Adapun di kirinya ada Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa yang mengenakan seragam ala Bung Karno.
Baca juga: Dukung Gibran Maju di Pilpres 2024, Relawan Sebut Ada Kemiripan Gaya Kepemimpinan dengan Jokowi
Dalam angel foto yang lain, Gibran difoto dari belakang sehingga tampak jelas baju biru yang dikenakan Gibran bertulis "Petugas parkir".
Foto tersebut bahkan ditanggapi putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Melalui akun twitternya, Yenny memberi tanggapan melalui cuitan.
"Ternyata petugas parkir…
Kirain petugas par….
Colek
@gibran_tweet," tulisnya di akun @yennywahid.
Foto tersebut rupanya adalah foto saat Gibran mengikuti karnaval atau pawai pembangunan dalam rangka HUT ke-78 RI di Solo, Sabtu (18/8/2023).
Dikutip dari TribunSolo.com, Gibran mengungkap alasan mengapa dirinya mengenakan seragam juru parkir.
Dikatakan Gibran, petugas parkir telah berjasa karena memberikan sumbangan retribusi atau Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Konsepnya retribusi. Ya nggak pa-pa toh. Tidak ada pesan apa-apa, pawai aja ya."
"Penyumbang retribusi," tuturnya.
Baca juga: Puan Sebut Nama Gibran Rakabuming Dipertimbangkan Jadi Cawapres Ganjar, PPP: Sangat Mengejutkan
Dalam pawai tersebut, Gibran sempat menaiki kendaraan taktis dimulai dari depan kantor Dinas Sosial sampai perempatan Ngarsopuro.
Pawai Pembangunan tahun ini berbeda dengan pawai tahun sebelumnya.
Di momen perayaan HUT ke-78 RI pada Jumat (18/8/2023) ini pawai mempertunjukkan 17 titik prioritas pembangunan.
"Ya biar masyarakat tahu bahwa pembangunan yang kita laksanakan satu persatu sudah terealisasi."
"Dan sudah mempunyai efek-efek multiplier effect untuk masyarakat. Seperti Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo Safari, Lokananta, dan lain-lain," tuturnya.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)