Selain itu, jabatan Ketua Gudep Pramuka juga dipertanyakan karena ketua yang saat ini masih satu tahun lagi menjabat.
"Ini keputusan yang melanggar aturan harusnya keputusan itu lewat Musyawarah Gugus Depan," bebernya.
Alumnus Datangi Sekolah
Setelah aksi perundungan terhadap guru viral, sejumlah alumnus SMA Negeri 15 Maluku Tengah mendatangi sekolah, Rabu (16/8/2023).
Perwakilan alumnus, Santi, mengaku sangat prihatin dengan tindakan para siswa yang melakukan perundungan ke guru.
"Kami sangat-sangat menyesali tindakan yang dilakukan para siswa," ungkapnya.
Baca juga: Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah Jadi Sasaran Bully Siswa: Kunci Motor Diambil
Menurut Santi, ada oknum yang menjadi provokator para siswa melakukan perundungan.
"Kami yakin sungguh ada oknum-oknum yang ada di belakang semua ini."
"Sebab tidak mungkin siswa-siswa ini melakukan hal ini sendirian tanpa ada yang mendorong mereka," sambungnya.
Santi meminta pihak sekolah segera melakukan klarifikasi karena video perundungan sudah viral di media sosial.
Video viral tersebut dapat berdampak pada nama baik sekolah.
"Jelas-jelas itu memberikan citra buruk bagi sekolah SMA Negeri 15 sendiri."
"Karena itu kami minta pihak sekolah, Pak Kepsek dan dewan guru bersama para siswa yang terlibat, menggelar konfrensi pers dan meminta maaf kepada publik, terutama terhadap profesi guru di seluruh Indonesia, lebih khusus lagi kepada Ibu Yam," tuturnya.
Baca juga: Diberi Sanksi Teguran Tertulis Karena Perundungan Dokter, RSCM Buka Suara
Ia berharap para siswa tidak mengulangi perbuatan seperti itu di kemudian hari.
Sementara itu, Kepala Sekolah, Amsuddi, akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dengan mengundang seluruh dewan guru dan para siswa.
"Insya Allah sehari dua kami akan mengundang seluruh dewan guru dan para murid untuk kita pertemuan guna mencari jalan keluarnya."
"Kita juga akan mengundang para siswa yang terlibat," jelasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunAmbon.com/Lukman Mukandar)