"SY adalah anak dari AS yang tinggal bersama Suriani dan suami ketiganya, dalam hal ini pelaku (SN)," ungkapnya, Senin (21/8/23), dikutip dari TribunBone.com.
Saat di Bulukumba, Suriani sempat berkomunikasi dengan SN melalui sambungan telepon.
Diduga ada kata-kata yang membuat SN emosi hingga merencanakan pembunuhan.
"Setelah korban dan Suriani menelepon, terduga pelaku mengucapkan kata dalam bahasa Bugis kepada istrinya karena merasa disinggung," sambungnya.
Kemudian Suriani kembali ke rumah SN dan tidur bersamanya.
Saat tengah malam, SN sempat pamit ke Suriani untuk buang air besar.
Baca juga: Pembunuhan Pemilik Salon di Sragen Terungkap Karena Pelaku Belum Beri Makan Kucing dan Burung
"Suriani pun curiga, kemungkinan terduga pelaku mendatangi rumah korban dan menemukan korban dalam keadaan tertidur lalu melakukan pembunuhan dengan menggunakan parang," tuturnya.
Ditemukan sejumlah luka tusuk di jasad korban dan luka di kaki kanan.
"Iya betul banyak luka yang dialami korban, tusukan di bagian dada kanan," tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Polres Bone, Ipda Rayendra menyatakan SN menjadi buron kepolisian setelah melakukan pembunuhan.
Baca juga: Kasus Anak Bunuh Ayah di Bangka Selatan, Motif hingga Kronologi
"Ia kabur setelah melancarkan tindak kejahatannya. Kami sedang berupaya untuk menemukan pelaku," tegasnya.
Proses penyelidikan masih dilakukan jajaran Polres Bone untuk mengungkap fakta terkait kasus pembunuhan ini.
"Sementara penyelidikan masih berlangsung, kami akan memberikan perkembangan lebih lanjut seiring waktu," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBone.com/M Iqbal Qubais) (Kompas.com/Abdul Haq)