"Kalau mau dibandingkan bulan berikutnya bakal lebih panas lagi," imbuhnya.
"Suhu Kota Semarang pernah meningkat di puncak tertinggi yakni 39,5 derajat Celcius pada tahun 2015 dan 39,4 di tahun 2019. Itu memang tahun Elnino," ungkap Iis.
Lantas, benarkah cuaca panas di Semarang yang menjadi penyebab traffic cone tersebut meleyot?
Baca juga: Viral Mobil Operasional PDIP Kecelakaan di Meranti, Tabrak Warung dan Seruduk Tembok KuburanĀ
BMKG beri bantahan
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Giyarto juga mengatakan bahwa informasi yang menyebut panas Semarang menyebabkan traffic cone meleyot itu tidak benar.
"Hoaks, ya," ujar Giyarto, Rabu (23/8/2023).
Ia mengatakan, saat ini Semarang masih dalam puncak kemarau, tetapi suhu di Semarang masih tergolong normal.
"Memang yang dirasakan oleh kita menjadi lebih panas karena beberapa faktor, seperti radiasi Matahari, massa udara yang kering, tingkat karbon di udara dan polutan," ujarnya.
Namun ia memastikan traffic cone itu meleyot bukan karena suhu panas.
"Untuk saat ini (suhu di Semarang) masih dalam kondisi normalnya," ujarnya.
Baca juga: Viral Sepeda Motor Patah Rangka, Ini Daftar Sepeda Motor Honda yang Pakai Rangka eSAF
Penjelasan Dishub
Dikutip dari Kompas.com, penyebab traffic cone meleyot bukan cuaca panas.
Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Danang Kurniawan.
"Itu cone meleyot bukan karena cuaca panas," katanya saat dihubungi, Rabu (23/8/2023).