Laporan wartawan Tribun Jabar Deanza Falevi
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Selesai menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, bocil yang kecanduan menghirup bensin kembali 'kumat' setelah dipulangkan ke rumah orangtuanya.
Padahal selama menjalani rehabilitasi di RSJ Cisarua selama 21 hari, anak IG berhasil melepas botol bensin yang selalu ia genggam.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Purwakarta Yandi Nuhadian mengatakan, setelah selesai rehab, IG dipulangkan dan selama di tempat rehab isa terlepas dari kebiasaan menghirup aroma bensin.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, usai menjalani perawatan kondisi IG stabil namun terkadang sesekali suka ngamuk dan rewel.
Sayangnya pihak keluarga kembali memberikan botol berisi bensin karena IG suka mengamuk.
"Harus pihak keluarga tidak menuruti IG saat minta bensin, karena selama menjalani perawatan IG udah bisa lepas dari kebiasaan menghirup aroma bensin," jelas Yandi.
Baca juga: Setidaknya 35 Orang Tewas dalam Ledakan Pom Bensin di Dagestan Rusia, Api Berasal dari Bengkel
Yandi menambahkan, langkah selanjut Dinkes Purwakarta tetap memantau perkembangan si anak melalui petugas Puskesmas Mulyamekar dengan pemantauan pengelola program kesehatan jiwa dan napza.
Seperti yang diketahui, kebiasaan mencium aroma bensin itu membuat IG berhenti sekolah, setelah dirinya dikabarkan naik ke kelas empat sekolah dasar.
"Malu katanya, kan pas sudah satu tahun mulai masuk sekolah lagi, tapi anaknya sudah engga mau," ucap Acah Wiharsi selaku orangtua IG.
Selama tiga tahun ini, IG kerap mengamuk saat dilarang untuk mencium aroma bensin.
"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur.
Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," katanya.
Acah menyebutkan bahwa IG telah menjalani berbagai cara pengobatan.