Sementara itu, lokasi kedua di kawasan FMIPA.
Baca juga: Terduga Pelaku yang Aniaya Remaja di Jaksel Masih Berstatus sebagai Saksi, Satu Orang Lainnya Buron
Kejadian ini berawal saat dia dijemput oleh mobil dekanat untuk menuju gedung Rektorat UNS.
Pemukulan sendiri terjadi pada Rabu (23/8/2023) sore.
Muhammad Khoirul Umam (19) mengaku mendapatkan perlakuan kasar berupa pemukulan dan juga sempat diancam oleh terduga pelaku yang disebut korban merupakan sopir Dekanat FMIPA berinisial YP.
Saat ditemui di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023) korban yang juga merupakan Ketua BEM FMIPA itu menerangkan ada dua lokasi kejadian pemukulan yang ia alami.
Lokasi kejadian tersebut pertama kali berada di dalam mobil Dekanat yang ia tumpangi menuju gedung Rektorat UNS.
Sementara lokasi kedua berada di taman dekat Masjid yang berada di lingkungan fakultas.
Umam menjelaskan, dirinya saat itu dimintai keterangan oleh pejabat rektorat terkait acara pengenalan organisasi mahasiswa.
Baca juga: Ketua BEM FMIPA UNS Solo Mengaku Dipukul Sopir Dekanat, Lima Pukulan Mendarat di Wajahnya
Dengan dijemput oleh sopir dan ditemani Dekan serta Wakil Dekan, Umam menuju gedung rektorat.
Setelah pemanggilan tersebut, di dalam mobil menuju fakultas insiden pemukulan yang pertama diterima Umam.
"Kita dijemput oleh sopir untuk ke rektorat. Setelah dari sana kita beranjak untuk pulang, nah di situ kejadiannya. Di perjalanan pulang saya duduk di depan, samping saya adalah pelaku dan di belakang saya adalah dekan dan wakil dekan," ujar Umam.
"Di situ sopir bertanya, mas orang mana. Saya jawab saya orang Tangerang, dia jawab kamu tahu nggak atitute orang Solo itu kaya gimana? Sini saya ajari, langsung saya dipukul di rahang sebelah kanan. Kemudian dari Dekanat bilang sudah-sudah jangan memakai kekerasan," tambahnya.
Tidak selesai di situ saja, sesampainya di FMIPA, Umam juga menerangkan dirinya kembali ditemui oleh terduga pelaku.
"Setelah sampai di fakultas saya kembali didatangi dan ditonjok di rahang sebelah kanan juga, dia menggunakan tangan kiri. Saya mundur karena reflek menjauh terus dia bilang kamu diam, diam kami. Kemudian saya ditonjok lagi dan dipegang baju saya dan didorong," urai dia.
Baca juga: Mahasiswa UNS Ingin Adukan Soal Dugaan Korupsi ke Pemkot Solo, Ini Jawaba Gibran