TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan diduga melakukan penganiayaan terhadap dua anak buahnya.
Akibat penganiayaan itu, dua personel Intelkam Polres Dairi harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang.
Adapun identitas kedua personel tersebut yakni Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang.
Kejadian itu kemudian mendapat respons dari Kapolda Sumatra Utara (Sumut), Irjen Agung Setya Imam Effendi.
Lantas seperti apa faktanya?
Kronologi kejadian versi anggota intel
Dilansir Tribun-Medan.com, Bripka David menceritakan kronologi kejadian pemukulan yang dialaminya.
Ia menjelaskan, kejadian bermula saat dirinya dan personil lain mendadak dibariskan Kapolres Dairi sekira pukul 05.00 WIB.
"Pas lagi kebersihan, dikumpulkan Kapolres Dairi, jadi tiba-tiba memanggil personil Aipda Beni Marbun," ujarnya.
Setelah memanggil Aipda Beni Marbun, Kapolres Dairi mulai menampari anggotanya tersebut.
Tamparan itu kemudian berlanjut ke anggota lain.
Saat tiba giliran Bripka David ditampar, ia pun menanyakan kenapa dirinya ikut dipukul.
"Pas giliran setelah saya ditampar, saya tanya 'apa salah kami komandan'."
"Lalu Pak Nainggolan tidak terima dan langsung mau memukul saya," ungkap Bripka David.
Setelah itu, Bripka David kemudian dibawa ke ruangan Propam untuk diamankan sementara.