TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan aktivis kemanusiaan, Michelle Kurisi Doga, disebut telah tewas di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Michelle Kurisi Doga diklaim pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) telah dieksekusi di Jl Kimbim Wamena, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (29/8/2023).
Aksi sadis tersebut pun sempat beredar di sosial media, TPNPB memberikan pernyataan bahwa telah melakukan penembakan terhadap Michelle.
Dalam pernyataannya, TPNPB memberikan tuduhan bahwa Michelle adalah seorang agen intelijen Negara Indonesia yang menjadi target penembakan.
Namun terkait tuduhan itu dibantah oleh TNI.
Baca juga: TPNPB Klaim Bunuh Aktivis Perempuan Papua Michelle, Masyarakat Diminta tidak Terprovokasi Propaganda
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Johanis Parinussa menegaskan TNI tidak pernah menjadikan Orang Asli Papua (OAP) sebagai mata-mata atau agen untuk praktik spionase, mengutip YouTube Pos Kupang.
Dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini pada Rabu (30/8/2023) menyebut, Michelle sama sekali tidak terlibat dalam bidang intelijen TNI.
Lantas siapakah sosok Michelle Kurusi Doga?
Letkol Inf Johanis Parinussa menyebut Michelle merupakan masyarakat sipil yang ingin membantu para pengungsi di Nduga.
Michelle dikenal sebagai seorang aktivis sosial.
Dirinya menaruh kepeduliannya terhadap masyarakat dan anak-anak di pelosok-pelosok Papua, mengutip Tribun-Papua.com.
Sementara mengutip dari akun TikTok @michellekurisiaktivis, dirinya memiliki gelar pendidikan S.Sos dan S.Ikom (Sarjana Ilmu Sosial dan Sarjanan Ilmu Komunikasi).
Michelle pernah menempuh pendidikan di London School of Public Relations (LSPR) Jakarta.
Michelle juga dikenal sebagai Tokoh Perempuan La Pago.
Baca juga: Aktivis Perempuan Papua Tewas di Distrik Kimbim Jayawijaya, Korban Dituduh Agen Intelijen oleh OPM