Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana sebagai penjabat (pj) Gubernur Jawa Tengah.
Nana Sudjana akan menggantikan Ganjar Pranowo yang masa jabatannya akan berakhir pada 5 September 2023.
Ia akan memimpin Jawa Tengah hingga gubernur selanjutnya terpilih pada Pilkada 2024.
Lantas, siapakah sosok Nana Sudjana?
Nana Sudjana adalah pensiunan jenderal bintang tiga Polri dengan pangkat terakhir komisaris jenderal.
Sebelum pensiun, Nana Sudjana dilantik sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI per 5 April 2023.
Baca juga: Profil Komjen Purn Nana Sudjana yang Dikabarkan Jadi Pj Gubernur Jateng, Pernah 4 Kali Jabat Kapolda
Nana Sudjana lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1965 sehingga saat ini, usianya 58 tahun.
Ia merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian RI tahun 1988 dan berpengalaman di bidang intel.
Sebelumnya, Nana Sudjana pernah menduduki jabatan diantaranya Kapolresta Solo pada 2010 yang saat itu wali kotanya adalah Jokowi.
Oleh karena itu, banyak yang menyebut, Nana Sudjana dekat dengan Jokowi.
Nana Sudjana kemudian digantikan Listyo Sigit Prabowo yang kini menjadi Kapolri.
Dari Solo, Nana Sudjana ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng tahun 2011.
Lalu beralih Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri pada 2012 dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada 2013.
Pada 2014, Nana Sudjana menjadi Dirintelkam Polda Jawa Timur.
Ia juga pernah menjadi Wakapolda Jambi pada 2015 dan Wakapolda Jawa Barat pada 2016.
Jenderal bintang tiga ini juga pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Mei 2019.
Baca juga: Profil 10 Pj Gubernur yang Ditunjuk Jokowi, Nana Sudjana Gantikan Ganjar Pranowo
Dicopot karena Kasus Kerumunan Massa Rizieq Shihab
Pada 7 Januari 2020, ia mengemban amanat sebagai Kapolda Metro Jaya ke-39 menggantikan Gatot Eddy Pramono yang dilantik sebagai Wakapolri.
Saat menjadi Kapolda Metro Jaya, nama Nana Sudjana sempat menjadi sorotan terkait kasus kerumunan massa pendiri mantan Imam Besar FPI, Rizieq Shihab pada November 2020.
Kala itu, memang terjadi kerumunan massa menyambut kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi di kawasan Petamburan, Jakarta, dan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Nana Sudjana dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 di wilayahnya.
Alhasil, ia pun dicopot dari jabatannya meski belum setahun menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Pencopotan tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.
Dalam telegram tersebut, Nana menduduki jabatan baru, yaitu Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri.
Jabatan Nana sebagai Kapolda Metro Jaya diemban oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Muhammad Fadil Imran.
Tak lama mengisi jabatan Koorsahli, Nana Sudjana kembali menduduki jabatan sebagai kapolda.
Per 18 Februari 2021, ia ditugaskan menjadi Kapolda Sulawesi Utara (Sulut).
Delapan bulan setelahnya, Oktober 2021, Nana dirotasi sebagai Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ini merupakan jabatan terakhir Nana sebelum diangkat sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI.
Baca juga: Dulu Dicopot Karena Kerumunan Petamburan, Irjen Nana Sudjana Kini Dapat Hormat dari Mensos Risma
Harta Kekayaan Nana Sudjana
Dari penelusuran Tribunnews.com, Nana Sudjana memiliki harta kekayaan sebesar Rp 5,2 miliar atau tepatnya Rp 5.282.430.453.
Ini berdasarkan LHKPN yang disampaikan Nana Sudjana 29 Maret 2023 saat menjabat sebagai Kapolda Sulsel.
Diketahui, Nana memiliki 11 bidang tanah dan bangunan dengan nilai Rp 3,7 miliar.
Ke-11 tanah dan bangunan ini tersebar di Sleman, Jakarta Pusat, Cirebon, Bantul, Jakarta Selatan, hingga Surakarta.
Di garasinya, Nana memiliki dua mobil dan satu motor Honda Supra Fit yang total nilainya mencapai Rp 360 juta.
Aset lain yang dimiliki Nana Sudjana adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas, masing-masing Rp 270.350.000 dan Rp 905.880.453.
Inilah rincian daftar harta kekayaan Nana Sudjana dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 3.746.200.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 171 m2/75 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000
2. Bangunan Seluas 7 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp 170.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 100 m2/70 m2 di KAB / KOTA CIREBON, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000
4. Tanah Seluas 201 m2 di KAB / KOTA CIREBON, HASIL SENDIRI Rp 241.200.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 571 m2/150 m2 di KAB / KOTA BANTUL, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000
6. Tanah Seluas 255 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA BARAT , HASIL SENDIRI Rp 275.000.000
7. Tanah Seluas 206 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp 100.000.000
8. Tanah Seluas 180 m2 di KAB / KOTA KOTA CIREBON , HASIL SENDIRI Rp 450.000.000
9. Tanah Seluas 428 m2 di KAB / KOTA KOTA YOGYAKARTA , HASIL SENDIRI Rp 260.000.000
10. Bangunan Seluas 35 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 450.000.000
11. Tanah Seluas 400 m2 di KAB / KOTA KOTA SURAKARTA , HASIL SENDIRI Rp 600.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 360.000.000
1. MOTOR, HONDA SUPRA FIT SEPEDA MOTOR Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp 5.000.000
2. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp 180.000.000
3. MOBIL, TOYOTA CAMRY 2.5 V AT Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp 175.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 270.350.000
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 905.880.453
F. HARTA LAINNYA Rp 0
Sub Total Rp 5.282.430.453
HUTANG Rp 0
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 5.282.430.453
(Tribunnews.com/Sri Juliati)