Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampung Inggris seringkali dijadikan tempat pelarian positif bagi mereka yang ingin mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Fenomena ribuan siswa yang tidak lolos Aseleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) juga berdampak pada menumpuknya siswa gapyear yang menghabiskan waktunya dengan kegiatan bermanfaat seperti belajar bahasa Inggris.
Umumnya mereka mencari tempat kursus yang dapat digunakan untuk mengisi kegiatan selama proses menunggu seleksi masuk perguruan tinggi di tahun berikutnya.
Baca juga: PROFIL Abdulism Kampung Inggris, Seleb TikTok Meninggal karena Covid-19, Sempat Buat Video Pamit
Cerita menarik datang dari Raynaldi yang berasal dari Probolinggo Jawa Timur. Dia memutuskan datang ke Kampung Inggris setelah mendapatkan pengumuman gagal SNMPTN 2022.
Raynaldi mengikuti salah satu kursus Master Speaking yang tujuan awalnya hanya mengisi kegiatan.
Berdasarkan pengalamannya, pasca pengumuman gagalnya SNBT, Raynaldi merasa kehilangan harapan dan tidak tahu harus melakukan apa.
Selama satu minggu pertama dia habiskan untuk merenung di kamar dan sesekali pergi bersama temannya.
Namun hal tersebut membuatnya tambah terpuruk karena satu persatu temannya sudah menemukan kampus impiannya.
Datang ke Kampung Inggris menjadi keputusan yang tidak pernah disesali oleh Raynaldi.
Bertemu dengan teman-teman yang memiliki mimpi dan semangat untuk kembali bangkit menjadi motivasi baru bagi dirinya.
"Saya menemukan kembali harapan yang sempat padam. Selain motivasi baru, program Master Speaking menjadi hal yang juga sangat disyukuri oleh Raynaldi," katanya dalam keterangan Senin (4/9/2023).
Selama 6 bulan dia belajar banyak hal. Mulai dari materi starter hingga advanced, TOEFL, Job Interview, Public Speaking, Microteaching hingga kesempatan mendapatkan tes minat bakat untuk lebih mengenali potensi diri sendiri.
Raynaldi mengungkapkan manfaat lain yang dirasakan selama berada di Kampung Inggris