TRIBUNNEWS.COM - Seorang mandor di Pabrik Gula (PG) Pagotan, Madiun, Jawa Timur, tewas setelah alami kecelakaan kerja, Senin (4/9/2023).
Mandor yang meninggal tersebut berinisial M (36), seorang mandor mekanik warga Kecamatan Geger, Madiun.
Asisten Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) PG Pagotan, Kolan Bima Ghofara mengonfirmasi kejadian yang menimpa korban.
Selain itu, dua pekerja lainnya juga alami luka dalam kecelakaan tersebut.
Mengutip TribunMadiun.com, dua orang pegawai yang alami luka ringan tersebut bernama Asrori (54) dan Supriyanto (50).
Bima mengatakan, dua korban luka kondisinya telah membaik.
Meski begitu, keduanya masih syok setelah peristiwa yang menewaskan M.
Baca juga: Jasa Raharja Pastikan Mutu Pelayanan bagi Korban Kecelakaan lewat Kunjungan ke Sejumlah RS di Malang
"Saat itu kami menerima laporan dari bagian teknik, perihal kecelakaan kerja pukul 11.30 WIB. 2 orang luka ringan dirawat di poli kami, sekarang kondisinya membaik, tapi mentalnya masih shock," terangnya.
Kapolsek Geger, Kompol Sukarijanto mengatakan, korban tewas saat sedang memperbaiki kerusakan di bagian mesin pencampur (mixer) bersama dua orang lainnya.
"Korban berada di bawah memperbaiki mesin mixer dengan menggunakan mesin las." ungkapnya.
Tak lama setelah itu, korban berteriak minta tolong karena terjepit.
"Sesaat kemudian korban berteriak minta tolong karena terjepit, mengetahui hal itu teman-temannya berusaha menolong korban," jelasnya.
Sukarijanto menjelaskan, korban terjepit dalam kondisi tengkurap.
"Korban sudah terjepit mesin mixer dengan posisi tengkurap. Korban meninggal dunia mengalami luka cukup serius." lanjut Sukarijanto.
Ia menambahkan, korban alami luka fatal di tubuhnya.
"Berdasarkan hasil visum, mengalami luka fatal," sambungnya.
Jasad korban berhasil dievakuasi dalam kondisi terjepit.
Baca juga: Kernet Bus Sugeng Rahayu Meninggal, Korban Tewas Kecelakaan Bus Bertambah Jadi 4 Orang
Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Danang Eko Abrianto pun mengatakan hal senada.
Pihaknya juga saat ini tengah melakukan penyeledikan, kenapa korban bisa terjepit.
"Jadi jasad korban ditemukan dalam kondisi terjepit mesin penggiling tebu. Soal bagaimana korban bisa terjepit itu yang masih kami selidiki penyebabnya," ucap Danang seperti yang diwartakan Kompas.com.
Danang menambahkan, banyak tulang korban yang patah dalam kecelakaan tersebut.
"Jasadnya masih utuh namun banyak tulang yang patah," kata Danang.
Selain itu, pihaknya juga takan memeriksa dua rekan korban.
"Kemarin kami langsung akan memeriksa dua teman korban yang ada di lokasi kejadian. Namun dua rekan korban mengalami gangguan kesehatan berupa tensi darah tinggi," kata Danang.
Danang mengatakan, pihak kepolisian perlu menggali keterangan dari dua saksi.
Terlebih saat kejadian, dari informasi yang Danang peroleh, korban sedang memperbaiki mesin giling yang rusak.
Selain memeriksa dua rekan korban, kata Danang, polisi juga akan memeriksa manajemen PG Pagotan Madiun.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunMadiun.com, Febrianto Ramadani)(Kompas.com, Muhlis Al Alawi)