"Koma terus (Kondisi Farhat) saya sempat menunggu di sana sampai 01.30 WIB. Karena paginya ada kegiatan saya izin ke Ketua Pertina Bondowoso dan pihak keluarga korban, ayah ibunya datang juga," ungkapnya.
Baca juga: Petinju Bondowoso Meninggal Dunia saat Bertanding di Porprov Jatim 2023, Pingsan di Ronde Ketiga
Menurut Jono, atlet Farhat unggul di ronde 1 dan 2 dan diduga mengalami penurunan fisik sehingga terjadi insiden tersebut.
"Karena mungkin karena dia (Korban) di ronde 1, 2 itu unggul, jadi mungkin terlalu dipaksa lha masalah ini yang kurang tahu persisnya," bebernya.
Menurut Jono, pertandingan cabor tinju Porprov di Jombang sudah sesuai SOP.
"Saya lihat dari penyelenggaraan baik itu dari pelatih atau wasit sudah sesuai aturan SOP-nya. Karena pada waktu itu sudah dihitung, berarti pertandingan berhenti terus pelatih juga sudah melempar handuk (Ring tinju) tandanya menyerah," paparnya.
Korban sempat mengalami kejang saat pingsan di ring tinju dan perjalanan menuju ke rumah sakit.
"Sempat kejang, di rumah sakit juga begitu kondisinya koma dan meninggal di RSUD Jombang. Saya dapat telepon dari ketua Pertina Bondowoso sekitar pukul 05.00 WIB, sudah meninggal dan jenazah (Atlet) sudah sampai Pasuruan. Ini tadi saya telepon lagi sudah di rumah duka," pungkasnya.
Terpisah, Direktur RSUD Jombang Dr.dr Ma'murotus Sa'diyah menjelaskan pasien tiba di IGD RSUD Jombang, pada 11 September 2023 sekitar pukul 15.30 WIB.
Pasien diantar oleh Tim P3K bersama satu orang pelatih dalam kondisi tidak sadar setelah pertandingan tinju.
"Kemudian dilakukan penanganan stabilisasi oleh tim medis RSUD Jombang. Hasil pemeriksaan CT Scan Kepala didapatkan hasil perdarahan di kepala," jelasnya dalam keterangan tertulis di RSUD Jombang, Selasa (12/9/2023).
Ning Eyik sapaan Direktur RSUD Jombang, mengatakan tindakan medis dan perawatan secara intensif telah dilakukan. Pasien mendapat perawatan intensif di ruang ICU Central di bawah pengawasan tim yang dipimpin oleh dokter spesialis bedah syaraf.
"Kondisi pasien menurun pada pukul 01.00 WIB dan dinyatakan meninggal pukul 02.10 WIB," ucap Ning Eyik.
Eyik mengungkapkan pihaknya turut berduka cita meninggalnya atlet tinju porprov kontingen Bondowoso FM usia 15 tahun di RSUD Kabupaten Jombang pasca pertandingan tinju di auditorium Universitas Darul Ulum.
"Jenazah sudah diantar ambulans RSUD Jombang ke Bondowoso dengan di dampingi oleh Keluarga. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian tersebut," pungkasnya.