News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Target Bupati Klaten Sri Mulyani Turunkan Angka Stunting jadi 11 Persen, Lebihi Target Jokowi

Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Klaten, Sri Mulyani saat memberikan arahannya saat Rapat Koordinasi dan Evaluasi Upaya Percepatan Penurunan Stunting (Evaluasi TPPS) di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (11/9/2023).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani targetkan angka stunting di wilayahnya turun menjadi 11 persen di tahun 2024.

Jika dibandingkan dengan target Presiden Joko Widodo (Jokowi), angka tersebut memiliki selisih 3 persen lebih tinggi.

Sri Mulyani mengungkapkan, prevalensi angka stunting di Kabupaten Klaten saat ini berada di atas 15 persen.

Untuk penanganan stunting, Klaten menempati peringkat 6 se-Jawa Tengah.

Maka dari itu, Sri Mulyani optimis Kabupaten Klaten dapat turunkan angka tersebut di tahun 2024.

Baca juga: Beri Edukasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Belajar Pentingnya Cegah Stunting Sedari Dini

“Saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Klaten berada di angka 15,36 persen dan diharapkan bisa tercapai target penurunan stunting pada tahun 2024," jelas Sri Mulyani saat membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Upaya Percepatan Penurunan Stunting (Evaluasi TPPS) di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, (11/9/2023).

"Kita targetkan untuk 11 persen ya, jadi kita harus optimis dan semangat untuk mewujudkan itu," jelasnya.

Untuk itu, beberapa sasaran menjadi fokus utama guna turunkan angka stunting dimulai ibu hamil, ibu menyusui, balita/anak-anak usia PAUD dan menyasar orang yang memerlukan perbaikan gizi.

"Untuk itulah bagaimana kita menyusun perencanaan baik itu kegiatannya, penganggarannya kemudian pengawasan serta pengendalian agar semua kegiatan yang ada dapat tepat mengarah ke penurunan angka stunting di Kabupaten Klaten."

"Kita fokuskan lagi ke sasaran yang tepat dan perlu tindakan menyeluruh ke tingkat Desa, RT dan Keluarga,” tuturnya.

Baca juga: Kepala BKKBN Dorong Masyarakat Konsumsi Ikan Lele untuk Mencegah Stunting

Sri Mulyani menambahkan kegiatan tersebut sebagai langkah untuk menguatkan sinergi dan kepedulian TPPS dalam rangka koordinasi dan evaluasi terhadap stunting, kompetensi yang dilaksanakan oleh OPD terkait baik secara serentak terprogram maupun lintas sektor.

Dirinya menyebut penanganan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang difokuskan pada seribu hari pertama kehidupan.

“Intervensi gizi spesifik adalah intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini