Ita mengatakan, area yang terbakar merupakan zona pasif.
Diduga, penyebab kebarakan karena adanya semak belukar yang kering.
Baca juga: Ini Kata Wali Kota Cirebon soal Kebakaran di TPA Kopi Luhur, Minta Dinas Terkait Segera Tangani
"Saya sudah berkali-kali menyampaikan ke teman-teman kalau ada seperti itu tolong dipotong, dibersihkan. Sehingga, tidak terjadi gesekan," tegasnya.
Ia pun meminta berhati-hati dalam mengelola TPA Jatibarang, mengingat adanya gas metan.
"Dulu bekas gas metan. Saya minta yang (zona) baru-baru berhati-hati. Dengan kondisi seperti ini," ucapnya.
Ita menjelaskan, sebagian zona pasif tersebut sempat digunakan untuk proyek landfill gas metan.
Sampah ditutup dan diubah menjadi gas metan, namun proyek tersebut tak menghasilkan.
Ia mengatakan, pemadaman susah dilakukan, diduga karena masih adanya sisa gas.
"Saat ini sudah tidak menghasilkan, kemungkinan masih ada sisa-sisa gas methan sehingga agak lama," terangnya.
Hingga pukul 18.30 WIB, api masih belum bisa dipadamkan.
"Kami minta bantuan dari Pelindo, Angkasa Pura, KIW, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal."
"Kebutuhan untuk tanki harus cepat."
"Ini mempermudah mobilisasi pemadaman," jelasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng.com, Budi Susanto/Eka Yulianti Fajlin)