Selain kasus yang naik ke tahap penyidikan, pihaknya juga membentuk tim khusus.
Satreskrim Polres Gresik sudah membentuk tim khusus yang berjumlah 35 orang.
"Tim khusus berisi 35 orang untuk mempercepat perkara ini, karena banyak saksi diperiksa," tambahnya.
Pihaknya juga sudah mengamankan rekaman CCTV di sekolah.
CCTV yang terpasang di sekolah lebih dari satu.
Bukti rekaman tersebut diharapkan akan memperjelas siapa pelaku yang melakukan pemalakan hingga menyebabkan mata kanan SA buta.
Kondisi Siswi
Siswi SD tersebut masih terbayang setiap kali ditanya terkait kasus yang menyebabkan mata kanannya buta permanen.
Kondisi SAH ini membuat hati orangtuanya hancur berkeping-keping, ditambah mengutarakan ingin pindah sekolah.
"Anak saya trauma setiap kali ditanya respon agak malas, jawab-jawab agak malas," kata Samsul Arif ayah korban, dilansir dari Tribunjatim.com, Selasa (19/9/2023).
Seperti diketahui, sejak peristiwa itu, SAH hingga saat ini belum masuk ke sekolah selama satu bulan.
Hal ini lantas menyita perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik.
Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik bakal memfasilitasi SA (8) siswi kelas 2 SD yang mengalami kebutaan di mata kanannya, usai dicolok tusuk pentol di sekolah.
Kini SA dibebaskan untuk memilih sekolah untuk kelanjutan pendidikannya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto usai mendatangi rumah SA. Hariyanto melihat sendiri kondisi SA yang selama sebulan terakhir berada di rumah. Tidak masuk sekolah karena trauma.