News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nasib Pengelola Panti Asuhan yang Eksploitasi Anak Lewat Live TikTok, Raup Rp 50 Juta Sebulan

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto ilustrasi ponsel, bayi dan tersangka pengelola panti asuhan. Pengelola panti asuhan di Medan inisial ZZ ditangkap polisi karena ngemis pakai bayi nangis di medsos, setiap bulan kantongi puluhan juta rupiah.

"Bahkan ini masih kita data kan. Ada juga yang tidak ada dari Indonesia tapi dari luar negeri juga," ucap Valentino.

Dari 26 anak yang diasuh ZZ, empat di antaranya masih bayi.

Setelah kasus ini terungkap, dua bayi tersebut telah diserahkan ke orangtuanya.

Sedangkan empat lainnya disedahkan ke Dinas Sosial Deliserdang, dan 20 anak diserahkan ke Sentra Bahagia.

Saat ini, ZZ telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polrestabes Medan.

Akibat perbuatannya, ZZ dijerat dengan UU Perlindungan Anak Pasal 88 juncto Pasal 76 dengan ancaman 20 tahun penjara.

Sedangkan istrinya, Meliana Waruwu, masih berstatus sebagai saksi.

Baca juga: Dilaporkan Hilang, Remaja di Palembang Ditemukan Tidur di Warung, Tak Betah Tinggal di Panti Asuhan

Bantahan Istri ZZ

Sementara itu, Meliana Waruwu membantah semua tuduhan yang dilayangkan kepada ZZ.

Meliana mengatakan, uang yang diraup ZZ dari konten TikTok sepenuhnya digunakan untuk kepentingan panti asuhan.

"Betul, dia (suami saya) live TikTok, tapi bukan untuk kepentingan pribadi (donasinya), untuk anak anak kita di panti ini," ucap Meliana, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

"Untuk kebutuhan mereka, biaya sekolah, untuk keperluan mereka, bukan untuk pribadi."

Meliana tak tahu pasti berapa jumlah uang yang dihasilkan dari konten TikTok.

Seluruh uang penghasilan dari TikTok selama ini dikelola oleh ZZ.

Baca juga: Remaja di Palembang Kabur dari Panti Asuhan karena Kerap Dimarahi, Rela Kerja di Pasar Demi Makan

Selain itu, Meliana juga membantah adanya transaksi uang saat ada keluarga yang menitipkan anak di panti asuhan miliknya.

Menurut Meliana, sebagian besar anak di panti asuhan miliknya berasal dari luar Kota Medan.

"Anak-anak kita di sini dari Kerinci, Pekanbaru, Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tanah Karo, dari Nias," tandas Meliana.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Rahmat Utomo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini