TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai terungkapnya masa lalu dokter gadungan Susanto.
Belakangan diketahui, Susanto pernah dikeluarkan dari sekolahnya SMAN 1 Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Ia ketika itu ketahuan memalsukan nilai rapor saat kelas XI.
Kemudian ada kejadian pilu yang menimpa bocah TPQ di Kota Padang, Sumatra Barat.
Korban berinisial G (8) tewas setelah tertimpa tembok masjid.
Tembok rubuh setelah ditabrak siswa SMP yang aksi freestyle gagal.
Baca juga: Populer Internasional: Rusia Jual Properti Ukraina di Krimea - Daftar Terbaru Warisan Dunia UNESCO
Berita populer terakhir ada viralnya curhatan dari Muchamad Iqdam Cholid Ridlo alias Gus Iqdam.
Ia mengaku dibentak-bentak oleh petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.
Kejadian yang menimpa Gus Iqdam terjadi saat dirinya hendak pergi ke Taiwan untuk mengisi pengajian.
Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:
1. Masa Lalu Dokter Gadungan Susanto Terungkap, Palsukan Nilai Rapor Sekolah Berujung Dikeluarkan
Masa lalu dokter gadungan asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bernama Susanto terungkap.
Jauh sebelum jadi dokter gadungan, Susanto ternyata pernah melakukan kejahatan saat masih duduk di bangku SMA.
Ia memalsukan nilai rapor berujung dikeluarkan dari sekolahnya.
Susanto diketahui pernah bersekolah di SMAN 1 Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Wakil Kepala SMAN 1 Mertoyudan, M Rofiq Muttaqin membenarkan informasi di atas.
Ia mengatakan Susanto mulai masuk sekolah pada tahun 1996.
Satu tahun kemudian atau tepatnya saat kelas XI, Susanto membuat ulah.
Ia ketahuan memalsukan nilai rapor miliknya.
"Waktu kelas 2 dikeluarkan dari sekolah karena memalsukan nilai rapor," kata Rofiq, dikutip dari Kompas.com.
Rofiq mengaku tidak mengetahui banyak informasi soal Susanto.
Hal tersebut dikarenakan dirinya belum bertugas saat Susanto menjadi murid di SMAN 1 Mertoyudan.
Rofiq mendapatkan cerita mengenai Susanto dari guru-guru yang lebih senior.
Dikutip dari Surya.co.id, sebelum bersekolah di Magelang, Susanto menghabiskan massa kecilnya di Kabupaten Grobogan.
2. Kronologi Bocah TPQ di Padang Tewas Tertimpa Tembok saat Wudu, Terdengar Teriakan Minta Tolong
Seorang bocah berinisial G di Lubuk Minturun, Padang, Sumatra Barat (Sumbar) meninggal dunia usai tertimpa tembok beton masjid pada Senin (18/9/2023).
Detik-detik kejadian tersebut terekam kamera CCTV dan kini telah tersebar di media sosial.
Pengurus Masjid Raya Lubuk Minturun, Desriadi, mengatakan kejadian ini berawal saat G yang sedang belajar mengaji di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) itu terekam kamera CCTV tengah berada di tempat wudu dengan temannya pukul 15.09 WIB.
Satu dari dua bocah tersebut terlihat meninggalkan lokasi tempat wudu, namun G masih berada di tempat tersebut.
Lalu, terlihat dari kamera CCTV terdapat satu sepeda motor yang dikendarai oleh anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) berhenti di area parkir.
Diinformasikan, lokasi area parkir berada tepat di depan area wudu dan dibatasi oleh tembok beton.
Namun, posisi parkiran lebih tinggi dari tempat wudu tersebut.
Setelah siswa SMP itu memarkirkan kendaraannya, secara tiba-tiba muncul satu motor yang melaju kencang menabrak beton pembatas area parkir dan tempat wudu tersebut.
Saat itu, G yang masih berada di depan keran air tersebut langsung tertimba tembok beton.
"Berdasarkan kamera CCTV, korban sedang berdua mencuci tangan. Selanjutnya temannya selesai dan berjalan menjauh, dan tiba-tiba beton tertabrak sepeda motor menimpa korban," ujar Desriadi, Selasa (19/9/2023), dikutip dari TribunPadang.
"Saat sepeda motor menabrak beton tersebut, rupanya ada seorang anak yang sedang mencuci tangan, sepertinya sedang berwudu," sambungnya.
3. Bayi Tertukar di Bogor Harus Dirujuk ke RSUD Cibinong, Begini Penjelasan Ibu Kandung
Dian Prihatini (33) kini sedang ngebut membawa anaknya Muhammad Daanish Al Ghazali vaksin.
Bayi yang berumur 13 bulan tersebut baru sekali mendapat vaksin.
Daanish Al Ghazali adalah bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat. Daanish Al Ghazali hingga kini masih dirawat Siti Mauliah (37).
Berdasarkan hasil laboratorium, Daanish harus dirujuk ke dokter spesialis anak di RSUD Cibinong.
Namun belum diketahui sakit apa yang diderita oleh bayi tertukar tersebut.
Belakangan diketahui, Daanish saat ini akan diberi vaksin.
Sebab selama 1 tahun dirawat oleh Siti Mauliah, bayi tertukar itu baru satu kali mendapatkan vaksin.
Hal itu terungkap dari video yang diunggah oleh kakak kandung Dian, Dina Serliana di TikTok.
Video itu memperlihatkan momen Daanish sedang menjalani pemeriksaan di puskesmas.
Kemudian Daanish pun harus dirujuk ke RSUD Cibinong hari ini, Rabu (20/9/2023).
Ada beberapa orang yang terlihat menangani pemeriksaan Daanish tersebut.
Disebutkan Dina, ada dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dan pihak puskesmas setempat.
Tampak ada seorang pria menanyakan soal riwayat imunisasi Daanish.
4. Atlet Futsal Kabupaten Blitar Ditendang saat Sujud Syukur, Ini Kata Asosiasi hingga Panitia
Viral sebuah video yang menunjukkan seorang pemain futsal ditendang oleh lawannya saat sedang sujud syukur.
Ternyata, peristiwa tersebut terjadi saat ajang Porprov VIII Jawa Timur 2023 saat Tim Futsal Kabupaten Blitar bertanding dengan Tim Futsal Kota Malang.
Peristiwa tersebut terjadi saat babak kedua delapan besar yang digelar di Fatkhi Futsal Center, Sidoarjo, Rabu (13/9/2023).
Dalam video yang beredar, seorang pemain dari Blitar bernama Hanafi Jauhar Ahmad sedang selebrasi dengan melakukan sujud syukur.
Tiba-tiba, seorang pemain dari Kota Malang menendang Hanafi.
Pemain tersebut pun langsung mendapatkan kartu merah atas tindakannya.
Namun, Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Blitar menyampaikan, hingga kini belum ada sanksi yang diberikan terhadap pemain tersebut.
Wakil Ketua AFK Blitar, Febry Wahyu WIyono mengatakan, Komisi Disiplin (Komdis) Asosiasi Fustal Provinsi (AFP) Jatim belum mengeluarkan sanksi kepada pemain dari Kota Malang.
"Sebelum peristiwa itu, pada pertandingan antara Tim Futsal Malang Kota melawan Tim Futsal Kabupaten Pasuruan terjadi juga insiden serupa. Komdis segera menjatuhkan sanksi. Nah, ini sudah satu pekan sampai sekarang belum ada sanksi dari Komdis," ujar Febry kepada Kompas.com.
Ia pun berharap, Komdis AFP Jatim bisa jatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Harapan kami Komdis memberikan putusan segera sesuai regulasi yang ada untuk pembelajaran bagi yang lain di futsal,” ujarnya.
Febry mengatakan, Hanafi ditendang saat babak kedua.
Saat itu, tim Blitar melakukan tendangan pinalti yang dieksekusi oleh Nico Saputra.
"Gol ke-5 dicetak oleh Nico Saputra pada menit ke-39 lebih 40 detik melalui tendangan penalti titik kedua, jarak 10 meter dari gawang. Gol inilah kemudian Hanafi bersujud syukur. Tapi tiba-tiba seorang pemain Kota Malang menendang tubuhnya, kena bagian bahu kanan, bukan kepala ya," tutur Febry.
5. Viral Gus Iqdam Curhat Dibentak-bentak Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta: Geger Geden
Video Muchamad Iqdam Cholid Ridlo alias Gus Iqdam curhat saat dirinya dibentak-bentak petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, viral di media sosial.
Gus Iqdam menceritakan pengalaman tidak menyenangkan tersebut saat dirinya mengisi pengajian di Majlis Sabilu Taubah Blitar Senin (18/9/2023).
Kejadian bermula Gus Iqdam bersama rombongannya hendak terbang ke Taiwan melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 15 September 2023 lalu.
Gus Iqdam menjelaskan, pada awalnya pengurusan dokumen di bagian imigrasi berjalan lancar.
Semua rombongan sudah mendapatkan stempel di masing-masing visa dan paspornya.
"Tiba-tiba ada ada satu petugas imigrasi Jakarta bertanya 'Mau ke mana ini?'. Mau ke Taiwan jawab saya," kata Gus Iqdam mengulang percakapannya kala itu.
Petugas imigrasi kemudian bertanya perihal keperluan Gus Iqdam dan rombongan ke Taiwan.
Belakangan diketahui, kedatangan Gus Iqdam untuk menghadiri undangan pengajian.
Gus Iqdam sengaja menggunakan visa kerja agar tidak terkena masalah.
"Daripada kita nanti kayak Mas Percil, aku dipenjara kan tidak lucu. Visa ku visa kerja."
"Karena pulang dari Taiwan saya dapat angpau. Akhirnya sayang ngomong (ke petugas) ada kunjungan kerja," ucapnya.
Selepas itu, kata Gus Iqdam, dirinya terus dicecar pertanyaan.
Petugas bertanya kapan Gus Iqdam dan rombongan pulang.
(Tribunnews.com)