Awalnya hanya warga sekitar yang berziarah ke makan tersebut, namun semakin lama banyak warga dari luar desa Suci yang berziarah.
Sempat dilakukan mediasi pada Februari 2023 karena warga mulai terganggu dengan aktivitas ziarah kubur di makam palsu.
Dalam proses mediasi, perangkat desa mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik untuk mengetahui kebenaran adanya makam wali di lokasi tersebut.
"Ada warga yang memang ngomong jika itu makam wali, namun sebagian warga tidak mengakui, akhirnya ramai."
"Hingga dilakukan mediasi mengundang banyak pihak, termasuk MUI," tandasnya.
Baca juga: Geger Pencurian Tali Pocong Wanita di Cirebon, Terungkap Kronologis dan Asal Usul Almarhum Meninggal
Usai proses mediasi, terungkap fakta jika tidak ditemukan makam wali di lahan kosong milik PT. Semen Indonesia.
Proses pembongkaran makam baru dapat terlaksana pada September 2023 lantaran menunggu persetujuan pihak perusahaan pemilik lahan.
"Kata MUI itu tidak masuk akal (ada makam wali), sehingga keputusan MUI itu harus dibongkar biar tidak menjadi fitnah. Karena yang membongkar pemilik lahan dari Semen, ya lancar," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Willy Abraham) (Kompas.com/Hamzah Arfah)