Sarah dan warga Pulau Rempang lainnya bersikukuh enggan meninggalkan tanah leluhurnya.
Tangis pilu warga Pulau Rempang itu terlihat dalam tayangan FAKTA tvOne, Rabu (12/8/2023).
"Kami tidak dikasih tahu mau direlokasi, tiba-tiba disuruh pindah tanggal 28 (September 2024 -red), kami macam anak ayam aja, ayam dipindah aja ada rumahnya," ucap seorang warga.
Menambahi ucapan warga tersebut, Sarah lantas meluapkan kekesalannya terhadap keputusan pemerintah merelokasi warga demi membangun proyek yang digadang-gadang bisa mendatangkan investasi bernilai fantastis.
Sarah mengaku tidak akan pernah meninggalkan Pulau Rempang.
"Saya sedih diusir dari kampung halaman sendiri," ujar Sarah sembari menangis.
"Kami tak mau keluar, walaupun ditembak mati, kami tak mau kau kuasai kampung kami."
"Pak Jokowi, kami tak mau keluar dari kampung kami," imbuhnya
4. Dua Ibu Bayi Tertukar di Bogor Dibanding-bandingkan Netizen, Begini Jawaban Bijak Dian
Warganet atau netizen kerap membanding-bandingkan dua ibu bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yaitu Dian Prihatini (31) dan Siti Mauliah (37).
Dian mengaku legowo dibanding-bandingkan Siti.
Dian pun tampak tenang saja membaca komentar miring dari netizen.
Ibu satu anak itu bahkan memberi jawaban bijak soal tumbuh kembang putranya.
Muhammad Daanish Al Ghazali tumbuh jadi anak yang pintar dan cerdas.
Hal itu terlihat dari perilakunya yang super aktif. Siti bahkan sempat mengaku kewalahan saat mengurus Daanish.
Diakui ibu empat anak itu, dirinya sampai tak pernah tidur siang saat merawat anak tersebut.
Apalagi, Daanish sudah bisa berjalan sejak usia delapan bulan.
"Iya katanya Daanish udah bisa jalan dari umur 8 bulan," kata Dian saat live di TikTok, Kamis (21/9/2023).
Bahkan di usianya yang baru satu tahun itu, Daanish sudah bisa makan sendiri.
Hal itu terlihat pada postingan Dian Prihatini di TikTok-nya beberapa hari lalu.
Tampak Daanish duduk sendiri di meja makan tepat di samping ibunya.
Ia terlihat asyik memegang sendok di atas piring berisi nasi dan lauk pauk.
5. Nasib MRM, Pemain Futsal yang Tendang Lawan saat Selebrasi Sujud, Dilarang Tanding Selama 2 Tahun
Insiden pemain futsal Kota Malang tendang lawannya saat selebrasi sujud syukur berbuntut panjang.
Pelaku berinisial MRM harus menerima nasibnya akibat menendang pemain futsal Kabupaten Blitar.
MRM kini dilarang tandi di semua kompetisi futsal resmi yang digelar oleh Federasi Futsal Indonesia hingga Asosisasi Futsal Provinsi serta Kabupaten.
Technical Delegate Porprov Jatim, Munir membenarkan sanksi yang dijatuhkan kepada MRM.
"Putusannya untuk pemain (MRM) itu diberikan sanksi larangan bermain selama dua tahun," katanya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/9/2023).
Munir melanjutkan, sanksi tidak hanya diberikan kepada MRM saja.
Timnya ikut menerima getahnya akibat ulah MRM menendang lawan main saat selebrasi sujud syukur.
Meskipun demikian, Munir tidak merincikan sanksi seperti apa yang diberikan.
"Sudah, sanksi, diberikan kepada yang bersangkutan, ofisial serta manajemen tim itu," tegasnya.
Munir menambahkan, pihaknya juga telah melaporkan kejadian ini kepada Federasi Futsal Indonesia (FFI), Asosisasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim.
Terlebih, Porprov Jatim menilai apa yang dilakukan MRM sebagai kejadian tidak biasa.
(Tribunnews.com)