News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seorang Ibu di Boyolali Diduga Aniaya Balita di Bawah Pohon Pisang, Disebut Miliki Pengalaman Pahit

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kekerasan pada anak. Seorang ibu di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah diduga menyiksa anaknya yang masih balita di bawah pohon pisang.

Salah satu warga sekitar, ADN, mengatakan sebelumnya wajah T terlihat kerap pucat dan pandangannya selalu kosong.

"Bahkan kalau dikasih jajanan oleh pedagang sayur tidak pernah mau ambil."

"Gimana ya, wajahnya itu kayak wajah ketakutan," papar dia,” kata ADN, Kamis, dikutip dari TribunSolo.

ADN menambahkan, selain diduga kerap menyiksa anaknya, AT juga terdengar sering cekcok di rumahnya sepanjang hari.

Hal ini pun juga dikatakan tetangga AT lainnya yang berinisial TN.

"Saya sampe budek dengar keributan di dalam rumahnya itu," kata ADN,

"Tidak tahu masalahnya apa. Setiap hari pasti ribut. Suaranya kenceng banget. Harusnya dia (AT) sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ),” sahut TN.

Baca juga: Ovi Sovianti Percaya Diri Solo Karier, Tak Akan Duet Lagi dengan Pamela Safitri

Kasus AT Kini Ditangani Dinas Setempat

Ilustrasi kekerasan anak (Istimewa)

Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan AT terhadap T itu kini telah ditangani oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali.

Kepala DP2KBP3A, Ratri S Survivalina, mengatakan kini T telah berada di tempat yang aman, yakni di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) wilayah Ngemplak.

Sementara, dari hasil pendalaman terhadap sang ibu, perlakuan pada anaknya itu diduga lantaran dilatarbelakangi pengalaman pahit.

"Jadi dia sepertinya mengalami kekerasan sebelumnya. Kemudian juga keluarganya (kondisi rumah tangga) sepertinya kurang harmonis."

"Kemudian, dia seperti mengkambinghitamkan anaknya itu sebagai sumber masalah dia," kata Ratri, Kamis, dikutip dari TribunSolo.

Ratri mengatakan, saat melakukan tindak kekerasan tersebut, AT terlihat tidak merasa bersalah.

Padahal, akibat kekerasan tersebut T mengalami sejumlah luka memar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini