BDS yang mengetahui hal tersebut pun mendatangi Iren di kafe dan langsung marah-marah.
Iren didorong hingga dicekik oleh BDS.
Ternyata, kejadian penganiayaan tersebut tak dilakukan hanya sekali saja.
Iren sebelumnya sempat bercerita mendapatkan perlakuan kasar kepada ibu BDS.
Mendengar cerita Iren, ibu dari BDS pun menemui pelaku, namun pelaku justru tambah marah dan mendatangi Iren di kafenya.
"Setelah mendengarkan cerita saya, ibunya ini ke kamarnya, dan menurut cerita versi ibunya, katanya ibunya menangis, Mas BDS marah, datang kesini lagi, langsung menghajar saya seperti itu," jelasnya.
Iren pun mendapatkan luka di di lengan hingga mulut.
"Lebam-lebam di lengan kiri, lengan kanan, dada, mulut kiri atas sobek berdarah, kepala lebam, leher tengah, paha bagian kanan kiri lebam," terangnya.
"Bagian kepala yang habis kena pukul ini, kalau saya buat tertawa masih sakit," ujarnya.
Baca juga: Kondisi Siswa SMP Korban Penganiayaan di Cilacap, Korban Jalani Visum usai Dipukul Berulang Kali
Dilaporkan ke Polisi
Iren mengatakan, total ada empat kali ia dipukul.
"Total 4 kali aku dipukul, sejak 19 September dan yang terakhir tanggal 24 September kemarin," kata Iren saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (28/9/2023).
Ia pun kini telah melaporkan apa yang ia alami ke Polres Sragen.
"Sekarang sudah saya laporkan ke polisi, ke Polres Sragen," ujarnya.