TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - FF (13) siswa SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah yang menjadi korban perundungan kakak kelasnya kini diberitakan sering menangis.
Ia menderita sesak dada, setelah dipukuli oleh kakak kelasnya.
Siswa berumur 13 tahun itu juga telah dirujuk ke Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto untuk menjalani perawatan.
Baca juga: Korban Perundungan Siswa SMP di Cilacap Alami Patah Tulang Rusuk hingga Abses Urat Syaraf Leher
Penjabat (Pj) Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar kepada TribunBanyumas.com memastikan dinas terkait perlindungan anak akan melakukan pendampingan secara psikologis terhadap korban.
Pendampingan psikologi, jelasnya, sangat penting dilakukan supaya korban tidak merasa trauma akibat insiden perundungan itu.
"Maka yang utama bagi kami semua di Kabupaten Cilacap adalah bagaimana korban bullying itu ditangani terlebih dahulu.
Jadi yang pertama tentu secara medis, harus dilakukan visum.
Kemudian secara psikis kami dan Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Perlindungan anak (KBPP & PA) akan terus dampingi supaya tidak terjadi trauma," jelasnya saat konferensi pers, baru-baru ini.
Diketahui, korban FF (13) jadi korban perundungan yang dilakukan teman satu sekolahnya.
Saat ini siswa yang duduk di bangku kelas 8 itu sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.
Baca juga: Korban Perundungan Dirujuk ke Rumah Sakit, Keluhkan Sesak di Dada
Bahkan korban FF sudah menjalani visum untuk memeriksa sejumlah luka akibat penganiayaan kakak kelasnya seperti yang ada di video.
Yunita mengapresiasi peran Polresta Cilacap yang telah gerak cepat melakukan berbagai tindakan terhadap pelaku bullying.
Mulai dari pengamanan hingga pemrosesan hukum lebih lanjut.
Yunita menuturkan, upaya selanjutnya yang dilakukan Pemkab Cilacap adalah melakukan koordinasi dengan seluruh Kepala SMP, SMK dan SMA di Kabupaten Cilacap.