Dia menjelaskan bahwa telah melalui panjang dan melalui pertimbangan yang banyak.
Pun dia bertameng telah mendatangkan APH (Aparat Penegak Hukum) saat musyawarah dengan orang tua wali murid:
“Beliau-beliau (APH) memberi sambutan karena sukarela jadi sukarelawan, tidak mematok, tapi kalau ada yang miskin, minta keringanan, ada yang bebas,” kata Imam.
Dia mengaku memang ada 3 point yang diminta. Membeli alat musik, membeli komputer dan membeli atau meremajakan mobil sekolah.
“Kami melayani anak sebaik-baiknya, biar optimal melayani anak. Dari sisi apapun juga. Sisi akademik, non akademik misalkan musik, yang akademik komputer juga,” tegasnya.
Untuk komputer, Imam mengklaim bahwa komputer yang ada sudah lama. Tidak layak digunakan untuk siswa. Barangkali, kata dia, bisa dilakukan upgrade komputer melalui komite.
“Kalau musik itu yang lama tidak layak tambal sulam. Bisa diperbaiki tapi ya tambal sulam itu. Ini cari yang baik,” beber mantan kepala SMPN 1 Sampung Ponorogo.
Pun perihal mobil baru, dia mengaku juga digunakan untuk akomodasi. Untuk kegiatan isis maupun mengantar siswa SMPN 1 Ponorogo untuk mengikuti lomba-lomba.
“Barangkali bisa bermanfaat untuk kegiatan anak-anak yang sifatnya meningkatkan kualitas. Utamanya lomba-lomba hampir setiap hari kita akan mengutamakan, lomba apa pun kita layani,” pungkasnya.
Tarik Sumbangan Rp1,6 Juta untuk Beli Mobil, Komite SMPN 1 Ponorogo Sebut Penting Buat Mobilitas
Komite SMPN 1 Ponorogo angkat bicara perihal viralnya tarikan sumbangan untuk membeli mobil, komputer serta alat musik. Mereka membenarkan bahwa berita yang viral itu benar.
“Kemarin pada Selasa (26 September 2023), wali murid kelas VII SMPN 1 Ponorogo setuju membayar dana sumbangan sebesar Rp 1,6 juta,” ujar Ketua Komite SMPN 1 Ponorogo, Mulyani, Jumat (29/9/2023).
Dia menjelaskan bahwa pada Selasa (26/9/2023) lalu melakukan penggalangan dana sumbangan dari wali murid. Bahwa dalam dalam rencana anggaran sekolah tahun pelajaran 2023 -2024 itu sekolah memberikan usulannya.
“Ada 3 hal yang pertama adalah pengadaan alat musik, yang kedua peremajaan mobil,l. Hal yang ketiga adalah sarana komputer. Setelah kita lakukan kajian, kita diskusi dengan sekolah, kita bersepakat untuk mengajukan dalam rapat komite bersama orang tua kelas 7 itu rapat musyawarah,” katanya.
Dia menerangkan bahwa tim telah menyiapkan draft anggaran. Dimana kisaran draft anggaran itu bervariasi. Ada tiga pilihan, dengan jumlah tarikan sumbang berbagai macam.
“Komite melakukan diskusi dengan orang wali murid, kita muyawarah. Lalu yang mimpin kami (komite). Kemudian diberikan penguatan dari kejari, kepolisian dan juga dari ketua komisi D DPRD,” beber Mulyani kepada media.
Menurutnya, bahwa dari 288 wali murid menyepakati pembiayaan sebesar Rp 1,6 juta. Dana tersebut hanya sekali dibayar oleh siswa kelas VII SMPN 1 Ponorogo.
Ketika ditanya urgensi atau sepenting apa pengadaan mobil, komputer hingga alat musik?
Mulyani menjelaskan bahwa sekolah sangat memerlukan peralatan musik. Teruatama untuk menggali bagaimana bakat dan minat dibidang musik.
Yang kedua, kata dia, perihal peremajaan mobil. Dia beralasan mobilitas sekolah SMPN 1 Ponorogo sangat tinggi.
“Terutama untuk mengantarkan siswa untuk keputusan dan lomba itu. Mobil kita yang kita milik itu Mitsubishi Maaf tahun 2006. Jadi di upgrade,” jelasnya.
Baca juga: Lokasi Perundungan Siswa SMP di Cilacap Berada di Tengah Kebun dan Jauh dari Lingkungan Sekolah
Menurutnya, sebenarnya sumbangan Rp 1,6 juta itu jatuhnya tidak wajib. Karena di berita acara disebutkan bagi yang mampu. Kemudian yang tidak mampu, tidak sanggup ada pemotongan biaya.
“Misal membayar 25 persen, 75 persen bahkan sampai gratis bagi mereka yang benar-benar tidak mampu. Karena semuanya sumbangan itu dalam rangka untuk meningkatkan layanan yang bermutu , dan siapa -nya tidak ada paksaan ini, ikhlas,” bebernya.
Dia menjelaskan bahwa sebenarnya fungsi komite memang salah satu menyalurkan aspirasi. Aspirasi masyarakat, termasuk aspirasi guru, termasuk aspirasi orang tua wali kurid.
“Kita kan sebagai penyambung, sebagai pemitra kerja dari sekolah. Bagi yang tidak mampu itu diberikan gratis potongan 100 persen. Yang benar-benar tidak mampu ya,” pungkasnya.
Reaksi Kadindik Soal SMPN 1 Ponorogo Minta Sumbangan Wali Murid untuk Beli Mobil
Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo mengklaim bahwa telah mengetahui kasus yang tengah viral. Dimana SMPN 1 Ponorogo melakukan penarikan sumbangan hingga jutaan rupiah untuk membeli mobil.
“Kemarin sudah saya WhatsApp (WA) kepala sekolahnya. Biar mereka (SMPN 1 Ponorogo) berpikir ulang, mana program yang esensial dan tidak,” ujar Kepala Dindik Ponorogo, Nurhadi Hanuri, Jumat (29/9/2023).
Dia mengatakan bahwa juka tidak ada penangguhan pilihan direvisi. “ kalau memang harus direvisi ya di revisi, sehingga tidak ada yang meresahkan masyarakat,” sambungnya.
Nurhadi mengatakan bahwa Dindik sudah memberi arahan keseluruh satuan pendidikan. Pun Bupati Sugiri Sancoko juga menekankan bagaimana supaya pelayanan pendidikan jangan sampai memberatkan masyarakat.
“Penekanan Kang Giri (Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko) ini yang penting. Sehingga mestinya satuan pendidikan bisa melakukan skala prioritas penarikan, sumbangan dari komite, harus memperhitungkan bagaimana kepentingan masyarakat biar menjadi nyaman,” katanya.
Lebih jauh, Nurhadi mengatakan bahwa sudah menghubungi komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo. Agar keduanya mau melakukan revisi penarikan sumbangan agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Yang namanya komite menyatakan sumbangan jangan menimbulkan persepsi pungutan. Harus didiskusikan komite dengan baik yang penting tidak ada pemaksaan antara orang per orang itu didalam memberi bantuan sendiri,” urainya.
Baca juga: Tersangka Perundungan SMP di Cilacap 4 Kali Pindah Sekolah, Bukannya Tobat Malah Jadi Ketua Geng
Ketika ditanya, pengadaan atau peremajaan mobil apa masuk akal? Nurhadi menjawab kepentingan membeli mobil sejauh mana.
“kepentingan mobil itu misal tidak dilakukan sekarang kenapa harus sekarang, makanya harus dievaluasi kembali,” terang mantan kepala Cabdindik Jatim di Ponorogo ini.
Menurutnya, yang penting bagaimana sumbangan komite berdampak pada kemajuan sekolah. Khususnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) peserta didik dan guru.
“Jangan sampai memikirkan yang lain tetapi memberatkan. Dievaluasi dan didiskusikan demgan komite, skala prioritas apa program yang menunjang kepentingan peserta didik ke depan lahir anak-anak yang cerdas dan, kreatif,” pungkasnya (tribun network/thf/TribunJatim.com)