Akibat luka itu, korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Tubuhnya tergeletak di dalam selokan mengenakan daster ungu.
Baca juga: Muncul Desakan Agar Kasus Siswa Bacok Guru Dimediasi, Begini Jawaban Kapolres Demak
"Saat saya menyabetkan celurit. Saya sempat mendapat perlawanan. Saya dilempar batu," ungkap Bambang sembari menunjukkan luka lecet di pipi kirinya akibat lemparan baru.
Satreskrim Polres Probolinggo Kota telah meringkus Bambang dan Muhammad Nur.
Polisi mengamankan barang bukti sebilah celurit dan motor Yamaha Mio Jingga tanpa nopol yang ditunggangi pelaku.
Polisi juga rampung melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.
Jasad korban dievakuasi ke Kamar Jenazah RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan dan mendalami kasus ini.
Polisi sudah mulai menyelidiki bagaimana Ar mengalami segala kekejian suami dan anaknya sebelum tewas.
Pisah Ranjang
Seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com , Kepala Desa Jrebeng, Ruslan mengatakan prahara rumah tangga Aryati dan Bambang sudah lama berlangsung.
Keduanya sudah pisah ranjang sejak satu tahun lalu dan menikah siri dengan pria lain.
Menurut Ruslan, korban sengaja meninggalkan suami dan dua anaknya demi menikah siri dengan pria berinisial BA.
Pernikahan siri korban itulah yang membuat pelaku terbakar emosi hingga nekat melakukan pembunuhan.
"Beberapa waktu yang lalu, anaknya pernah membakar rumah ibunya itu," ujar Ruslan, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/9/2023).