Kedua pelaku ditangkap saat berada di rumahnya dan kini masih menjalani pemeriksaan di Polres Probolinggo.
”Petugas mengamankan barang bukti antara lain satu buah topi warna hitam, satu buah sandal, satu sampel darah, satu buah sajam jenis celurit dan satu unit sepeda motor merek Mio warna oranye tanpa nopol,” lanjutnya.
Jasad korban sempat dibawa ke RSUD dr Moh. Saleh, Probolinggo untuk divisum.
"Saat petugas kepolisian datang, kondisi korban sudah tak bernyawa akibat luka bacok yang sangat parah."
"Dari pemeriksaan awal, Aryati mengalami luka bacok pada tangan kanan dan tangan kiri serta luka sobek di kepala sehingga korban mengalami pendarahan dan meninggal dunia di TKP,” pungkasnya.
Baca juga: Korban Pembunuhan di Kabupaten Kampar Dikenal sebagai Sosok yang Murah Senyum dan Ramah
Sementara itu, Kepala Desa Jrebeng, Ruslan menyatakan hubungan rumah tangga pelaku dengan korban sudah tidak harmonis.
Bambang dan korban memiliki dua anak dari pernikahan mereka.
"Keduanya pisah ranjang sejak setahun lalu," ungkapnya, dikutip dari TribunProbolinggo.com.
Saat pisah rumah, korban menikah lagi dan membuat kedua pelaku marah.
"Beberapa waktu yang lalu, anaknya (Muhammad Nur) pernah membakar rumah ibunya itu," sambungnya.
Kedua pelaku kemudian merencanakan aksi penganiayaan usai melihat korban berboncengan dengan suami barunya.
"Korban berboncengan dengan suami baru. Lalu dicegat oleh suami pertama dan anak pertamanya. Peristiwa berdarah itu pun terjadi," jelasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunProbolinggo.com/Danendra Kusuma) (Kompas.com/Ahmad Faisol)