Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kematian pasangan suami istri di Klaten, Jawa Tengah belum diketahui lantaran pihak keluarga menolak autopsi dan telah mengikhlaskan.
Pasutri berinisial Y (37) dan IDP (39) meninggal di rumah mereka dalam posisi berpelukan, Rabu (11/10/2023).
Tak ditemukan tanda kekerasan di tubuh keduanya.
Pihak keluarga menduga Y dan IDP meninggal karena sakit.
Suami, Y meninggal karena penyakit asma, sementara istrinya, IDP karena hipertensi.
Baca juga: Cerita Pilu Bayi Anak Bos Rosok di Klaten, Nangis di Samping Jasad Ibu-Bapaknya yang Berpelukan
Meninggalnya pasutri tersebut menggemparkan warga Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten.
Bagaimana tidak, pasangan suami istri (Pasutri) itu awalnya terlihat segar bugar.
Secara kasat mata, tak ada tanda-tanda ketidakberesan pada tubuh keduanya.
Bahkan, 48 menit sebelum pasutri ini ditemukan tak bernyawa di atas tempat tidur, warga sekitar masih melihatnya melakukan aktivitas di luar rumah.
Sang istri terlihat menjemur pakaian di samping rumah.
Sementara sang suami, terlihat menggendong putra keduanya yang masih bayi 4 bulan di teras rumah.
Namun, semua kehendak Tuhan yang kuasa.
Setelah kurang dari satu jam keduanya masuk ke dalam rumah, keduanya pun dikabarkan tak sadarkan diri.
Baca juga: Dua Balita di Klaten Menangis di Samping Mayat Ayah dan Ibunya, Bermula Rasa Curiga Ortu Korban
Keduanya pun kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Meninggalnya pasutri ini, kali pertama diketahui oleh ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67).
Dia tinggal tak jauh dari rumah yang ditempati pasutri ini.
Jaraknya kurang lebih 300an mater.
Sebagai seorang ayah, batinnya tiba-tiba terpanggil untuk berjalan ke rumah yang ditempati anaknya itu.
"Ada sesuatu lah. Karena terbawa hatinya. Kebetulan lewat sini. Putunya kok nangis, kemudian membuka pintu (gerbang) yang tak dikunci," kata Ja'far Rodhi tokoh masyarakat setempat.
Dia saat itu berada tak jauh dari rumah tersebut.
Selain itu, dia juga melihat dan mendengar langsung kesaksian orang yang pertama kali melihat kondisi pasutri ini.
Baca juga: Pasutri di Klaten Ditemukan Tewas Berpelukan, Sampel Makanan Diperiksa, Ini Riwayat Penyakit Korban
Setelah masuk, Agus kemudian menenangkan sang cucu laki-laki yang berusia 4 bulan itu.
Agus pun kemudian mendatangi anaknya yang ada di dalam kamar.
Alangkah kagetnya Agus melihat anaknya yang membiru .
Ja'far Rodhi yang saat itu berada di sekitar rumah kemudian langsung mendengar kabar tersebut.
Dia pun kemudian masuk ke dalam mengambil inisiatif untuk mengamankan lokasi kejadian.
Kejadian ini lanjut dilaporkan ke Polsek Ceper.
Anggota Polsek Ceper bersama tim medis Puskesmas kemudian melakukan pemeriksaan pada tubuh pasutri ini.
Baca juga: Penyebab Kematian Pasutri di Klaten, Keluarga Ungkap Riwayat Penyakit, Polisi Masih Selidiki
"Untuk sementara hasil analisa kemarin bersama Polisi, dan dari unsur dinas kesehatan, tidak ditemukan unsur-unsur kekerasan," ujarnya.
Sementara, ada beberapa barang yang telah diamankan sesaat setelah kejadian.
Antara lain, 3 buah hp, sisa air teh di dua gelas, obat biasa, sekaligus semua benda-benda cair yang ada di dalam kulkas.
"Tadi malam, dilanjutkan, dan sudah mohon izin ke keluarga semua (polisi) buka ruangan-ruangan, termasuk almari dan sebagainya, ada sesuatu yang ditanyakan. Yaitu tas. Kan biasanya seorang pengusaha itu bawa tas. Tapi kita tidak tau ada atau tidak atau memang tidak pernah bawa tas," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul KESAKSIAN Warga Soal Pasutri Meninggal Berpelukan di Klaten, 48 Menit Sebelumnya Terlihat Sehat