News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu dan Anak Tewas di Mobil

Polisi Diminta Pastikan Apakah Pengakuan Danu soal Pembunuhan di Subang adalah Sebenarnya atau Palsu

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel meminta pihak kepolisian untuk memastikan apakah pengakuan yang disampaikan Muhammad Ramdanu alias Danu soal pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23) adalah pengakuan sebenarnya. Sebab jangan sampai pengakuan ini merupakan pengakuan palsu. Foto Muhamad Ramdanu atau Danu dan Yosef Hidayah alias Yosep saat digiring Petugas ke Ruang Tahanan Polda usai ditetapkan menjadi tersangka kasus Pembunuhan Ibu dan anak di Jalancagak.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel meminta pihak kepolisian untuk memastikan apakah pengakuan yang disampaikan Muhammad Ramdanu alias Danu soal pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23) adalah pengakuan sebenarnya.

Sebab jangan sampai pengakuan ini merupakan pengakuan palsu.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Syok Rumahnya Digeledah Puluhan Polisi Saat Subuh

Seperti diketahui setelah dua tahun berlalu, misteri pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di mobil Toyota Alphard di Subang, Jawa Barat, akhirnya terkuak.

Terungkapnya kasus ini setelah Muhamad Ramdanu alias Danu--keponakan Tuti Suhartini--memberikan pengakuan dan menyerahkan diri ke polisi, pada Selasa (17/10/2023) lalu didampingi pengacaranya.

Polisi kemudian menetapkan lima tersangka dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia.

Lima tersangka dalam kasus ini adalah Danu serta Yosep Hidayah.

Yosep Hidayah adalah suami Tuti sekaligus diduga menjadi dalang pembunuhan berencana ini.

Tiga tersangka lainnya adalah Mimin, istri kedua Yosep; serta dua anaknya, Arighi Reksa Pratama dan Abi.

Reza Indragiri mengatakan polisi seharusnya tidak serta merta percaya begitu saja terhadap pengakuan Danu.

Polisi tetap harus memastikan apakah itu pengakuan yang sebenarnya atau pengakuan palsu (false confession, FC).

"Jangan taken for granted bahwa yang bersangkutan sudah jujur sejujur-jujurnya," kata Reza Indragiri dalam keterangannya, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Danu Saksikan Yosep Benturkan Kepala Amalia ke Tembok

Reza mencontohkan salah satu jenis false confession adalah voluntary FC.

Menurutnya, orang yang memberikan pengakuan palsu semacam ini bisa dilatarbelakangi oleh keinginannya menutup-nutupi kesalahan atau pelaku lain.

Karena itulah yang bersangkutan perlu dikorek agar memberikan informasi yang berkualitas.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini