"Sejak awal 50-50 saya menduga ada keterlibatan keluarga sendiri namun tak menyangka kalau itu dilakukan oleh ayah saya sendiri," katanya, Kamis (18/10/2023) siang.
Ia bersyukur karena kasus yang jadi misteri dua tahun lebih itu akhirnya terungkap.
"Semoga bisa secepatnya selesai pengungkapan kasus yang menimpa ibu dan adik saya tersebut," ucapnya.
Yoris meminta, siapapun pelakunya, sekalipun ayah sendiri, harus dihukum seberat-beratnya.
"Para pelaku secara keji dan biadab telah menghabisi nyawa ibu dan adik saya, saya minta dihukum seberat-beratnya," ucapnya.
Yoris berharap kasus ini bisa segera tuntas agar keluarga bisa tenang begitu juga dengan korban di alam kubur.
2. Heboh Kasus Pencabulan di Kota Subulussalam Aceh, Korban Alami Trauma dan Takut ke Sekolah
Belasan murid SD di salah satu desa dalam Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam yang mengaku menjadi korban pencabulan dalam dua bulan terakhir.
Bahkan, sampai kini masih trauma dan enggan ke sekolah.
Salah seorang keluarga korban, S yang dikonfirmasi Serambinews.com, Kamis (19/10/2023) mengatakan anak-anak tersebut saat ini belum berani ke sekolah.
Terungkapnya kasus pencabulan tersebut setelah para korban enggan ke sekolah dengan alasan takut pada sang guru atau pelaku.
Awalnya, para orangtua mengira anak mereka takut karena dimarahi atau dipukul sehingga laporan sang anak masih diabaikan sebab para orangtua menyangka laporan anak mereka itu hanya untuk alasan malas ke sekolah.
Namun, kata S, anak-anak yang mengaku takut terus bertambah hingga belasan orang. Lalu, beberapa ibu mereka menanyai secara baik dan tenang mengapa takut ke sekolah.
Nah, saat itulah korban berterus terang jika mereka takut lantaran adanya guru yang menggerangi tubuh hingga alat vital mereka.