TRIBUNNEWS.COM, PALU - Kronologi bocah SD dibunuh anak pensiunan perwira polisi di Sulawesi Tengah (sulteng) terungkap.
Paman korban, A (30) mengatakan keponakannya itu AR (8) sempat diiming-iming es oleh pelaku MFM (16)
Awalnya bocah kelas 2 SD itu diketahui tengah bermain di luar rumah sebelum kejadian yang berujung tragis.
Lalu sang pelaku mengajak korban untuk bermain sepeda bersama-sama.
"Jadi korban ini diajak naik sepeda dan diiming-imingi es krim. Tiba-tiba korban dibawa ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata A.
Baca juga: Bocah 8 Tahun di Palu Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Diduga Dibunuh Anak Pensiunan Polisi
Pelaku diketahui tinggal di jalan dan kelurahan yang berbeda dengan korban dan tidak saling mengenal.
"Pelaku tidak saling kenal dengan korban," jelas A ditemui di rumah duka.
Beberapa hari kemudian, kata A, korban ditemukan tak bernyawa di semak-semak dengan kondisi tidak berpakaian.
"Ketahuan tadi malam karena ada warga dan pelaku juga yang tunjukkan lokasi tempat korban meninggal," ujarnya.
"Korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tidak berpakaian sama sekali," kata A menambahkan.
Korban diduga dibunuh usai mengalami kekerasan seksual dari terduga pelaku yang dikabarkan mengidap kelainan.
Berdasarkan informasi hasil visum sementara ditemukan memar pada bagian leher dan gigi korban patah.
Di sisi lain, ayah korban, H (34), mengungkap, anak pertamanya berpamitan jalan-jalan ke rumah keluarganya (neneknya) pada malam hari
"Kebetulan ketemu sama pelaku, diajak dia (anaknya) naik sepeda mau beli es krim," jelas A kepada Tribun Palu di rumah duka.
"Kebetulan ada saya punya tante yang lihat dan istri saya juga bertepatan sedang cari. Ditanya sama tanteku juga dibilang dibawa orang besar naik sepeda," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Bocah Tewas Tanpa Busana Usai Diajak Main Sepeda, Rumah Pelaku Remaja Dijaga Antisipasi Aksi Balasan
H juga mengaku tidak mengenali pelaku yang diduga membunuh anaknya.
"Baru kemarin sekitaran 2 jam hilang, saya juga tidak kenal serta belum pernah ketemu pelaku ini, tidak ada juga masalah," kata H dengan mata sembab.
Ia juga berharap agar pelaku bisa diadili sesuai hukum yang berlaku.
"Walaupun dia anaknya mantan anggota polisi, jangan sampai dilindungi," jelasnya saat ditemui di rumah duka.
"Saya cuman mau minta keadilan sesuai apa yang dia perbuat," lanjutnya dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunPalu.com.
Sementara itu diketahui jika sebelumnya jasad bocah 8 tahun tersebut ditemukan tergeletak dalam kondisi tanpa busana disalah satu lorong di Kota Palu, Provinsi Sulteng, pada Selasa (31/10/2023) malam.
Penemuan mayat AR bermula adanya informasi orangtua korban untuk mencari anaknya pada Selasa malam sekitar pukul 20.45 wita.
"Tim langsung mencari dan melihat korban dalam posisi terbaring di tanah," ujar AKP Rustang.
"Tanpa pakaian dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," katanya menambahkan.
Berdasarkan informasi, bocah 8 tahun tersebut tetiba menghilang dan diketahui terakhir kali bersama dengan MFM.
"Anaknya dibawa pelaku berinisial MFM (16) sudah 2 hari, tapi belum kembali," kata AKP Rustang.
"Tim bersama pelaku dan orangtua korban langsung mencari titik terakhirnya," jelasnya menambahkan.
Usai itu polisi langsung mengamankan terduga pelaku diketahui merupakan anak seorang pensiunan polisi dengan pangkat terakhir Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).
Pelaku yang diduga membunuh korban kini sudah diamankan di Markas Kepolisian Resort Kota atau Polresta Palu.
Sedangkan, jenazah korban telah dimakamkan pada Rabu (1/11/2023) setelah sempat divisum di Rumah Sakit atau RS Bhayangkara.
"Korbannya dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum," jelas Kapolsek Palu Barat.
Dugaan sementara, bocah kelas 2 sekolah dasar (SD) tersebut menjadi korban pembunuhan usai mengalami kekerasan seksual.
Pascaperistiwa memilukan itu, rumah terduga pelaku juga masih dijaga pihak kepolisian untuk menghindari 'amuk' keluarga korban.
"Saat ini pelaku sudah ditangkap untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolsek Palu Barat, AKP Rustang.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kronologi Anak Pensiunan Perwira Polisi di Sulteng Bunuh Bocah SD, Ajak Main Sepeda hingga Imingi Es,