TRIBUNNEWS.COM - Duka mendalam dirasakan keluarga mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, CA (21), yang ditemukan tewas di dalam mobil.
Jasad CA ditemukan di dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen di Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (5/11/2023).
Saat ditemukan, kondisi kepala korban terbungkus plastik dengan bagian leher terlakban.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian korban.
Kepergian CA untuk selama-selamanya ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Ayah CA, Gunawan mengaku kaget mendapat kabar putrinya ditemukan tewas di dalam mobil.
Baca juga: Kasus Tewasnya Mahasiswi Unair Masih Diselidiki, Sempat Pamit ke Adik sebelum Ditemukan Meninggal
Ia mengaku tak memiliki firasat apapun sebelumnya, namun ia sempat merasa gelisah.
"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya kemarin gelisah, baru tidur jam 7 pagi," ujar Gunawan, dilansir Surya.co.id.
Ia dan sang istri pun tak kuasa menahan tangis saat mengetahui putri mereka meninggal dunia.
Menurutnya, CA adalah anak yang paling ia sayangi.
"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkap Gunawan dengan mata berkaca-kaca.
Gunawan mengatakan, ia terakhir kali bertemu dengan CA pada Senin (30/11/2023).
Saat itu, korban pulang ke Kediri untuk menjalani koas di tempat penyembelihan hewan.
Keesokan harinya, Selasa (31/10/2023), korban kembali ke Surabaya.
Namun, pada Rabu (1/11/2023) pagi, korban kembali ke Kediri untuk melayat orang tua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal.
Lebih lanjut, Gunawan menjelaskan, CA berkepribadian tertutup.
Bahkan, kedua orang tuanya pun tak mengetahui permasalahan apa yang dialami CA.
"Saya dan ibunya sangat menyayangi (CA)," tambahnya.
Gunawan juga menepis soal dugaan yang sempat beredar bahwa CA merupakan korban pembunuhan.
Keluarga menduga, CA meninggal karena mengakhiri hidup.
"Perlu saya jernihkan berita yang mengatakan seolah-olah anak saya itu meninggalnya karena pembunuhan. Itu enggak betul," kata Gunawan, dilansir Kompas.com.
Dugaan itu diperkuat dengan temuan surat tulisan tangan dalam bahasa Inggris di dekat jasad korban.
Gunawan mengatakan, pihak keluarga telah memastikan keaslian tulisan tangan CA.
Dikatakannya, surat yang ditulis dua lembar itu berisi permohonan maaf kepada keluarga dan ucapan selamat tinggal.
Namun, tidak dituliskan alasan CA diduga mengakhiri hidup.
"Saya tadi juga mendatangkan penerjemah, tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung," bebernya.
Baca juga: Fakta Surat Wasiat Mahasiswi Unair, Berisi Permohonan Maaf ke Keluarga, Tak Ada Motif Asmara
Pria 74 tahun itu menjelaskan, tindakan yang dilakukan korban menggunakan gas helium.
Namun, ia belum mengetahui dari mana putrinya itu mendapatkan gas helium tersebut.
"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," terangnya.
Kronologi Penemuan Jasad Korban
Dilansir TribunJatim.com, korban ditemukan oleh petugas keamanan yang sedang patroli.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus putih, celana putih dan sandal yang juga berwarna putih.
Sementara posisi korban duduk di bangku kemudi.
"Ditemukan pagi tadi (Minggu) sekitarpukul 05.30 WIB oleh petugas sekuriti yang sedang patroli. Dari temukan itu kemudian dilaporkan ke polisi," kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo.
Petugas kepolisian yang menerima laporan itu lantas mendatangi lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, petugas melihat sesuatu yang tak wajar dalam kematian perempuan muda itu.
Di samping jasad korban juga ditemukan sebuah tabung gas helium.
"Plastik yang menutup kepala korban itu terhubung dengan selang kecil nyambung ke sebuah tabung di sebelahnya."
"Tabung gas helium yang berada di sebelah korban," terang Tiksnarto.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya bekas luka atau penganiayaan di tubuh korban.
Selain itu, barang-barang milik korban yang berada di mobil juga tak ada yang hilang.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi masih menunggu hasil autopsi.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa klik website berikut: LINK.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Didik Mashudi, Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim)