TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan curhatan penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Tugu Yogyakarta viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, seorang penumpang mengaku tidak diizinkan masuk ke peron oleh petugas.
Sebab, kereta yang hendak ditumpangi baru akan datang pukul 15.00 waktu setempat.
Sementara, penumpang mengaku sudah di area stasiun pukul 14.00 WIB.
Ia yang mengaku hendak ke musala di dalam peron.
Penjelasan PT KAI
Menanggapi hal tersebut, Humas PT KAI Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan sejatinya penumpang yang memiliki keperluan untuk salat tetap diperbolehkan.
Namun, penumpang tersebut bisa salat dengan meninggalkan identitas saat di pintu boarding.
Baca juga: Viral Monumen Jokowi di Karo Senilai Rp 2,5 Miliar, Disebut sebagai Bentuk Ucapan Terima Kasih
"Salat bisa melalui pintu boarding dengan meninggalkan identitas," kata Krisbiyantoro, Rabu (8/11/2023), dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Krisbiyantoro menjelaskan, selain penumpang bisa menunaikan ibadah salat di dalam stasiun, penumpang dapat salat di sisi timur Selasar Malioboro.
Humas PT KAI DAOP 6 itu menambahkan, bahwa Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat ini akan membangun mushala.
"Salat di Selasar Malioboro timurnya locker & shower. Rencana KCI akan membuat musala ke depannya, saat ini masih tahap pembangunan," ucapnya.
Atas kejadian tersebut, KAI pun meminta maaf.
"Kami KAI group mohon maaf atas ketidaknyaman hal shalat tersebut," terang Krisbiyantoro.