Sementara itu, pihak sekolah mengatakan, membuat sendiri kue sus yang diduga menjadi penyebab keracunan ratusan siswa.
Ketua Yayasan Islahul Ummah Prabumulih, TL Fasmawati mengaku, kejadian keracuanan ini baru pertama kali terjadi.
Padahal pihak sekolah telah membuat kue sus sendiri sejak 2006 silam.
"Kue Sus itu baru kita buat dan kita buat sendiri agar bahan dan semuanya aman dikonsumsi 1000 pelajar serta guru. Tapi dari 2006 kita masak sendiri baru hari ini 2023 kejadian seperti ini," Kata Fasmawati, Kamis (9/11/2023), dikutip dari TribunSumsel.com.
Disinggung alasannya membuat kue sus sendiri, pihaknya mengatakan kegiatan tersebut untuk menghilangkan kesuntukan.
Namun, ia tak menyangka, kue sus yang dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang ia sebut aman dikonsumsi itu justru menimbulkan petaka.
"Kita buat sendiri karena kan banyak 1.000 dan kue sus ini mudah dan gampang buatnya sehingga kita buat dan berikan ke anak agar menghilangkan kesuntukan tapi malah terjadi seperti ini," sesalnya.
Atas kejadian ini, Fasmawati meminta maaf dan akan bertanggungjawab.
Ia pun memohon doa seluruh masyarakat kota Prabumulih karena tidak ada satu orang pun yang menginginkan musibah tersebut terjadi.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunSumsel.com/Edison)