Salah seorang warga, Darinih (42) menceritakan kondisi warga satu desa di wilayah setempat yang harus bertahan hidup di tengah krisis air bersih.
Jika ingin air bersih, mereka terpaksa harus membeli ke pedagang air yang bisa keliling di lingkungan tempat tinggal mereka.
Secara pribadi, Darinih membutuhkan 2 galon air bersih untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Satu galon air bersih itu dibeli dengan harga Rp 5 ribu.
Air bersih yang dibeli itu pun harus dijatah dan hanya untuk kebutuhan memasak saja.
Untuk mandi dan lain sebagainya, warga mengandalkan air ledeng yang kondisinya keruh dampak kemarau.
"Susah air bersih di sini, sudah 6 bulan sejak kemarau saja," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Krisis Air, Warga Pesisir Indramayu Andalkan Bantuan Air Bersih, Rela Antre Bawa Ember hingga Galon