News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem

Warga Pesisir Indramayu Masih Dilanda Kekeringan, Dapatkan Air Bersih dari Bantuan

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi air bersih

TRIBUNNEWS.COM - Dampak El Nino nampaknya masih dirasakan oleh warga yang tinggal di pesisir Indramayu, Jawa Barat.

El Nino berdampak pada kekeringan berkepanjangan di pesisir Indramayu.

Warga pun kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Mereka mendapatkan air bersih dari bantuan yang datang.

Informasi adanya suplai bantuan air bersih yang akan datang ke desa mereka menjadi berkah tersendiri bagi warga di Panyingkiran Kidul, Kecamatan Cantigi, Indramayu.

Sejak pagi, warga sudah bersiap membawa ember, galon, jeriken, dan wadah apapun yang bisa digunakan untuk menampung air.

Baca juga: Atasi Kekeringan di Trenggalek Akibat El Nino, SMN dan Lazisnu Pasok Air Bersih ke Buluroto

Dengan harapan, mereka bisa menampung sebanyak-banyaknya air bersih untuk kebutuhan hari ini dan beberapa hari ke depan.

Bantuan air bersih kali ini datang dari PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan yang menggandeng Jurnalis Indramayu.

Ada 5 truk air bersih dengan kapasitas 25.000 liter air bersih yang didistribusikan untuk membantu warga di dua kecamatan, yakni Kecamatan Cantigi dan Krangkeng.

Antusias warga sangat tinggi, mereka rela antre meski pembagian air belum dimulai.

Area Manager Communication Relation dan CSR KPI Unit Balongan, Mohamad Zulkifli, mengatakan, tahun 2023 ini Indonesia dilanda El Nino yang menyebabkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan.

"Kita dari KPI hari ini berbagi air bersih di Kecamatan Cantigi, kita tahu di tahun 2023 ini kita memiliki musim yang sangat berat dengan adanya El Nino, sehingga kemarau yang sangat panjang ini membebankan masyarakat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (12/11/2023).

Zulkifli menyampaikan, aksi sosial ini juga selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada SDGs ke-6 mengenai Air Bersih dan Sanitasi yang Layak.

Termasuk SDGs ke-11 tentang Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDGs ke-13 tentang Perubahan Iklim.

Salah seorang warga, Darinih (42) menceritakan kondisi warga satu desa di wilayah setempat yang harus bertahan hidup di tengah krisis air bersih.

Jika ingin air bersih, mereka terpaksa harus membeli ke pedagang air yang bisa keliling di lingkungan tempat tinggal mereka.

Secara pribadi, Darinih membutuhkan 2 galon air bersih untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Satu galon air bersih itu dibeli dengan harga Rp 5 ribu.

Air bersih yang dibeli itu pun harus dijatah dan hanya untuk kebutuhan memasak saja.

Untuk mandi dan lain sebagainya, warga mengandalkan air ledeng yang kondisinya keruh dampak kemarau.

"Susah air bersih di sini, sudah 6 bulan sejak kemarau saja," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Krisis Air, Warga Pesisir Indramayu Andalkan Bantuan Air Bersih, Rela Antre Bawa Ember hingga Galon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini