News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petebu Dorong Peningkatan Produktifitas Gula Merah dengan Bentuk Asosiasi Perajin di Tasikmalaya

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan petani di Desa Nanggewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengadakan sarasehan peningkatan produktifitas gula merah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Petani Tebu (Petebu) Dukung Ganjar kembali mengadakan sosialisasi dalam mengenalkan sosok Ganjar-Mahfud Presiden 2024 kepada sejumlah petani di Indonesia. Salah satu yang dilakukan saat ini dengan membentuk Asosiasi Peranji Gula Merah Bersatu (Pegas).

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan petani di Desa Nanggewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (16/11/2023) pagi.

"Hari ini Petebu bikin kegiatan dekralasi relawan sama sarasehan produktufitas gula merah dengan pengrajin gula merah di Kabupaten Tasikmalaya," ujar Korwil Petebu Jawa Barat, Mohammad Ridwan.

Dalam tajuk sarasehan peningkatan produktifitas gula merah bersama perajin gula merah bersatu dan gotong royong normalisasi drainase jelang musim hujan, Ridwan menjelaskan kondisi petani yang saat ini sudah baik dalam hal produksi.

Namun, kondisi tersebut harus diimbangi dengan pemasaran secara optimal agar berjalan dengan stabil antara supply and demand.

"Kondisi petani di sini sangat baik dari sisi produksi, namun pemasaran kurang karena kurangnya kontrol kualitas untuk membuat standar produksi karena belum ada asosiasi yang menaunginya," jawabnya.

Asosiasi tersebut dibentuk sebagai wadah untik mengumpulkan para petani, wadah diskusi dan membuat standarisasi produk agar mampu bersaing dan mendapatkan kualitas gula terbaik.

"Maka, Petebu memfasilitasi pembentukkannya asosiasi Perajin Gula Merah Bersatu untuk membuat wadah yang akan menaungi para petani di sini dalam standarisasi produk supaya bisa bersaing produk gula aren dengan daerah lain agar layak di jual,"

Dengan asosiasi tersebut, Ridwan akan atur agar proses pengolahannya bisa berkesinambungan dan semakin inovatif sehingga standarisasi produk olahannya bisa terjaga.

"Nantinya Pegas akan kami kawal untuk bekerja sama dengan desa membentuk bumdes atau badan usaha milik desa agar rantai distribusinya bisa berjalan dan difasilitasi antara petani dan pembeli gula aren," jawabnya.

Ridwan mengaku disambut baik oleh segenap petani yang berkontribusi untuk daerah tersebut. Sebab, di mata para petani, mereka melihat ada harapan nyata terhadap perubahan kondisi petani gula merah.

"Harapannya ini bisa semakin meluas sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," pungkasnya.

Sementara, Koordinator PeGaS Kab. Tasikmalaya, Usep (35) berharap dengan dibentuknya asosiasi tersebut bisa bermanfaat untuk petani dan mendapatkan tanggapan dari pemerintah agar keberadaanya harus dilestarikan dan didukung melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan.

Baca juga: Program Akselerasi Swasembada Gula Nasional, Petani Dapat Fasilitas Benih Unggul Tebu

"Kami berharap mayoritas petani gula aren di sini keberadaanya terus dilestarikan dan diatur payung hukumnya agar kesejahteraan dan budaya petani gula aren di sini semakin dikenal dan meluas," harapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini