TRIBUNNEWS.COM – Keluarga Nisa Armila (23), ibu yang bayi prematurnya meninggal dunia usai melahirkan di sebuah klinik di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengungkapkan pelayanan dari bidan dan perawat yang dinilai tak ramah.
Diinformasikan, Nisa Armila melahirkan di klinik tersebut pada 13 november 2023 lalu.
Mertua Anisa, Tati Nurhayati (59) mulai merasakan pelayanan di klinik tersebut tidak ramah saat pertama kali menantunya tiba di rumah bersalin itu.
Ia mengatakan menantunya baru diperiksa setelah Nisa berteriak kesakitan.
Bidan akhirnya baru mendatangi menantunya setelah Nadia, kakak ipar Nisa memaksa.
Padahal saat pertama kali datang ke klinik, keringat Nisa sudah bercucuran dan perutnya sudah mengeras.
Baca juga: Viral Bayi Prematur 1,5 Kg Meninggal: Diduga Dijadikan Konten Pihak Klinik hingga Sempat Dimandikan
Tati menilai para bidan dan perawat di klinik tersebut tidak ramah.
Bahkan, saat proses persalinan berlangsung, sang bidan tak melepaskan handphone dari genggamannya.
“Saat proses lahiran, kata Erlangga tuh, si bidan tidak lepas dari handphone, nanya ini-itu, karena waktu itu ‘kan bidan jaga, mungkin dia lagi nanya-nanya ke bidan yang bertanggung jawab sama Nisa, yang sudah sejak awal diperiksa ke bidan itu,” kata Tati, Selasa (21/11/2023), dikutip dari TribunPriangan.com.
Ketidakramahan bidan di klinik tersebut pun juga terulang saat Nadia bertanya berapa jumlah jahitan pada adik iparnya itu.
Bidan tersebut tak memberikan jawaban pasti.
“Bidan jaga itu cuma menjawab, ‘saalit da (red: sedikit kok).’ Udah aja gitu. Pokoknya mereka jutek-jutek semualah,” ucap Tati ketus.
Tak lama setelah itu, ada seorang perawat yang masuk ke ruangan.
Saat itu, perawat tersebut ditanya oleh bidan terkait beberapa peralatan di ruangan tersebut.