Namun, perawat yang tidak disebutkan namanya itu mengaku tak tahu.
Hal tersebut membuat Tati semakin berprasangka buruk.
“Perawat itu ditanya-tanya sama bidan jaga itu, katanya, ‘alat ini tahu enggak?’ Terus perawat itu jawab, ‘oh enggak tahu.’ Akhirnya saya su’uzon ya, apakah ini dipakai praktek nih? Enggak lazim lah, pas lagi ada yang lahiran, bidannya main handphone terus nerang-nerangin alat ke perawat itu,” jelas Tati.
Kemudian, setelah Nisa melahirkan, kata Tati, perawat dan bidan tak membersihkan tubuh menantunya itu dengan baik.
Nisa yang baru saja melahirkan bayi yang mulanya disebut 1,7 kg itu justru ditinggal begitu saja dengan hanya ditutupi kain.
Saat itu, bayi yang diketahui memiliki berat badan kurang ideal itu langsung dimasukkan ke inkubator.
“Nah, terus ibunya hanya ditutup kain saja, enggak diapa-apakan lagi sama perawat. Bekas lahirannya tidak dibersihkan. Darah-darah yang masih nempel di perut, di paha, dan lainnya tidak dibersihkan. Itu bahkan dibersihkan oleh Nadia,” ujar Tati.
“Akhirnya, Nadia nanya dulu ke bidan, ‘ini bagaimana?’ Malah bidan menyuruh Nisa dibawa ke kamar mandi. Saya heran, kok disuruh ke kamar mandi? Padahal orang baru lahiran ‘kan,” lanjutnya.
Tati juga menyebut petugas di klinik tersebut tak siaga dalam menangani Nisa dan bayinya.
Tak berhenti sampai di situ, bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2kg itu juga dimandikan di pagi harinya hingga sempat melakukan sesi pemotretan atau newborn photography yang tak meminta izin dari pihak keluarga.
Tak lama setelah itu, Nisa dan bayinya diperbolehkan pulang dengan alasan kondisinya sehat.
Nisa pun sempat kaget bayinya juga diperbolehkan pulang, mengingat berat badan buah hatinya saat itu tidak normal.
Baca juga: Kasus Bayi Prematur Meninggal Dunia di Tasikmalaya, Legislator PPP Duga Ada Malpraktik
Nisa dan bayinya pun pulang sekiranya pukul 09.00, satu hari setelah melahirkan, yakni pada 14 Noember 2023.
Saat di rumah, bayi Nisa itu sempat diberi susu yang direkomendasikan oleh pihak klinik bahkan sempat diajak bermain oleh ayahnya sekiranya pukul 22.00 WIB.