Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya Agustinus Gustaf Brugman mengatakan pihaknya masih kesulitan mengevakuasi sisa-sisa bangkai pesawat Super Tucano.
Pesawat tersebut jatuh di tebing daerah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Faktor medan di lokasi yang sulit jadi salah satu hal yang menghambat evakuasi.
Baca juga: Cuaca Jadi Kendala Evakuasi Bangkai Pesawat Super Tucano, 2 Elemen Penting telah Diamankan
"Jadi memang cukup susah evakuasinya, cukup curam, jadi memang (cuacanya) berkabut. Kemudian dari jalan raya cukup jauh," ucap Agustinus usai pimpin apel Komandan Satuan (Dansat) TNI Angkatan Udara 2023 di Puri Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/11/2023).
Karena medan yang sulit tersebut, tim di lapangan pun sampai harus sampai memotong-motong bagian badan pesawat Super Tucano agar mudah saat di evakuasi.
Proses keseluruhan evakuasi bangkai pesawat latih tempur itu diperkirakan bisa selesai dalam waktu satu bulan ke depan.
"Karena medan yang cukup susah jadi secara keseluruhan forex pesawat itu kemungkinan selesai di kurang lebih sebulan baru bisa (selesai)," pungkasnya.
Sebelumnya sebagaimana diketahui, Pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim).
Pada sebuah rekaman video yang ditayangkan di stasiun televisi, pesawat itu bernomor ekor TT-3103.
Baca juga: Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang Dicopot, Imbas Kecelakaan Super Tucano?
Nomor ekor tersebut merujuk kepada pesawat Super Tucano buatan Brazil.
Pesawat tempur ini didatangkan pada 2012 dan 2013 silam di pangkalan TNI AU Abdul Rahman Saleh, Malang.
Pesawat Super Tucano EMB 314 dengan kursi ganda ini dulunya digunakan menggantikan operasional peswat OV-10 Bronco skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh, Malang.