News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Personel Polairud Diduga Tembak 4 Nelayan, Propam Polda Sultra Kumpulkan Bukti dan Fakta Lapangan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Mochamad Sholeh (kanan) mengatakan, saat ini dua personel Polairud sudah dimintai keterangan. Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan (kiri), mengatakan, dua anggota polisi melakukan patroli karena menerima laporan dari masyarakat saat para nelayan hendak mencari ikan mengunakan bahan peledak.

Laporan Wartawan Tribun Sultra Laode Ari

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI -  Dua personel Polairud yang diduga tembak empat nelayan karena membawa bom ikan di Perairan Cempedak, Kecamatan Laonti.

Kedua polisi yang diperiksa yakni Bripka A dan Bripka RP yang sedang berpatroli di Perairan Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan.

Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Mochamad Sholeh mengatakan, saat ini dua personel Polairud sudah dimintai keterangan.

"Sementara kumpulkan bukti-bukti dan fakta di lapangan dan segera akan dilakukan pemeriksaaan kepada anggota Ditpolairud tersebut untuk pemeriksaan awal," ujar Sholeh saat dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Penemuan Mayat Wanita Lansia di Situbondo yang Bawa Tas Plastik Isi Uang Jutaan Bikin Geger Warga

Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengatakan, dua anggota polisi melakukan patroli karena menerima laporan dari masyarakat saat para nelayan hendak mencari ikan mengunakan bahan peledak.

"Mereka itu patroli setelah menerima laporan masyarakat, adanya penggunaan bom ikan," ucapnya.

Kemudian saat mengadang kapal para nelayan itu di sekitar Perairan Cempedak sekira pukul 02.15 wita, Jumat subuh.

Satu nelayan berenang melarikan diri. Sementara tiga lainya Ucok, Maco, dan Putra melawan petugas yang akan memeriksa kapal tersebut.

Tiga nelayan itu mengeroyok Bripka A, karena terdesak dan terpaksa (overmarcht) polisi menembak para korban sebagai bentuk pembelaan diri.

"Beberapa kali melakukan penembakan acak tapi mengenai korban hingga luka-luka. Kondisinya anggota saat itu overmarcht karena membela diri saat dikeroyok," jelas Ferry.

Baca juga: Istri Nelayan Korban Tewas Ditembak Polisi Syok, Menangis di Pelataran RS Bhayangkara Kendari Sultra

Ferry juga menyampaikan, dua personel Polairud itu saat ini sudah diperiksa Propam.

Sementara terkait penyebab pasti personel menembak sesuai dengan SOP penanganan di kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan Propam.

"Karena kalau overmarcht atau keadaan terpaksa tidak bisa diberi sanksi karena membela diri. Tapi kalau dari SOP melanggar maka akan diberi sanksi," jelas Ferry Walintukan. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Propam Polda Sultra Periksa Dua Personel Polairud Diduga Tembak Nelayan Saat Membawa Bom Ikan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini