Buaya yang Terkam H Ditemukan
Dwi Agus Suhartono, Kabid Pemadaman, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana Damkar Kobar mengatakan buaya yang menerkam H itu sempat terlihat membawa jenazah bocah 10 tahun tersebut di mulutnya.
Setelah hampir 1 (satu) jam potensi SAR yang terdiri dari Damkar Kobar, Satpolairud Polres Kobar, BPBD Kobar, Basarnas Kobar dan Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai, berkumpul di lokasi kejadian.
"Sekira pukul 13.52 WIB buaya ini sempat muncul kembali ke permukaan dengan membawa jenazah terduga korban" ujar Dwi, Minggu (27/11/2023).
Sekira pukul 15.14 WIB buaya berhasil ditangkap warga kemudian membelah perut predator tersebut, karena buaya itu disebut-sebut yang menerkam korban.
Namun,bocah 10 tahun itu tak ditemukan di perut buaya tersbeut.
"Namun tidak ditemukan jenazah korban setelah perut buaya tersebut dibelah," kata Dwi.
Sekira hampir delapan jam akhirnya jenazah korban ditemukan pada pukul 20.45 WIB tidak jauh dari lokasi kejadian.
Jenazah korban serangan buaya tersebut langsung dibawa kerumah duka untuk dipemulasaraan dan dikebumikan.
Pemerhati Satwa Buka Suara
Seorang pemerhati satwa menungkapkan, ada beberapa faktor yang kemungkinan hingga Buaya Senyulong tersebut hingga memangsa H.
Dendi Setiadi, Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun mengatakan sebagian masyarakat di Sekitar Sungai Arut percaya buaya adalah bagian dari leluhur mereka dan sudah hidup berdampingan sejak dulu, namun belakangan buaya tersebut lebih agresif hingga menyerang manusia.
Sementara itu, seorang Pemerhati Satwa, Budi Suriansyah, mengatakan jenis buaya yang menyerang H adalah Senyulong (Tomistoma Schlegelii).
"Selama ini buaya jenis itu memang tidak pernah menyerang warga di lingkungan padat penduduk," ujar Budi melalui pesan whatsapp, Minggu (26/11/2023), dikutip dari Tribunkalteng.com.