TRIBUNNEWS.COM - Video yang menyebutkan duel dua alat berat berupa ekskavator di Kabupaten Siak, Riau, viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video diunggah oleh sejumlah akun Instagram, seperti @fakta.indo pada 25 November 2023 lalu.
"Duel Antara Excavator Diduga Dipicu Sengketa Lahan Kelapa Sawit Antara Dua Perusahaan.
Alat berat excavator saling berduel diduga dipicu sengketa lahan perkebunan kelapa sawit antara dua perusahaan di Kab. Siak Riau," tulis akun tersebut.
Hingga Senin (27/11/2023), video sudah ditonton lebih dari 2,6 juta kali.
Ratusan wargaet ikut meramaikan postingan dengan berbagai komentarnya.
Baca juga: Remaja Usia 19 Tahun di Kota Kupang Ditemukan Tewas Tidak Wajar, Foto Korban Viral di Media Sosial
Dipicu sengketa lahan sawit
Belakangan diketahui, sengketa ini melibatkan PT Duta Swakarya Indah (DSI) dengan masyarakat eks Karya Dayun.
Kejadian yang terekam pada video viral tersebut merupakan kejadian yang kedua kalinya. Dua hari sebelumnya, juga sudah terjadi perang alat berat satu lawan satu antara PT DSI melawan masyarakat Eks Karya Dayun.
Perwakilan masyarakat eks Karya Dayun, Muhammad Ariadi Tarigan membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, sebelum kejadian dua lawan satu, alat berat PT DSI mencoba memasuki wilayahnya untuk memanen sawit.
“Tentu pihak kami menghadang agar mereka jangan masuk ke wilayah kami, apalagi membawa alat berat. Saat itu terjadi lagi perang alat berat dan mereka kalah, dan mundur,” kata Ariadi, Minggu (26/11/2023).
Dua hari kemudian, PT DSI kembali membawa dua unit alat menuju kawasan perkebunan masyarakat. Dua alat berat itu dihadang lagi dan terjadi pertempuran dua lawan satu.
“Sebagaimana rekaman video yang beredar, alat berat pihak kami dapat menghentikan dua unit alat berat mereka sehingga mereka tidak masuk lagi ke kawasan kami,” katanya.
Humas PT DSI Tengku Mukhlis tidak menggubris konfirmasi yang dilayangkan hingga berita ini dikirim ke redaksi.
Seiring dengan peristiwa itu, tepatnya Rabu (22/11/2023) minggu lalu, puluhan petani juga menolak rencana penerbitan Hak Guna Usaha (HGU) PT DSI . Pasalnya, perusahaan itu masih bermasalah dengan para petani setempat hingga saat ini.
Pengurus Koperasi Sengkemang Jaya, Nazaruddin mengatakan, para petani di kecamatan Koto Gasib, Dayun dan Mempura berkumpul untuk menyatukan suara menolak atas rencana HGU yang mulai diproses Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kanwil Riau.
Baca juga: Viral 2 Bayi di Bagasi dengan Pintu Belakang Terbuka, Pengemudi Ditangkap, Ini Dalihnya Pada Polisi
“Kanwil BPN Riau melakukan peninjauan lapangan sekaligus sidang oleh panitia pemeriksa tanah B atas permohonan pemberian HGU PT DSI. Kami harus bertindak dan menolak secara tegas rencana itu, sampai selesai semua masalah perusahaan dengan seluruh petani atau masyarakat,” kata Nazaruddin.
Ia mengatakan, sejak 1998 PT DSI mengelola izin pelepasan kawasan, namun baru mengajukan HGU pada 2023. Selama itu pula konflik PT DSI dengan pihaknya dan masyarakat lainnya belum selesai.
“Jika HGU terbit bagaimana nasib para petani, nasib koperasi kami yang lahan cadangan kami dikuasai perusahaan itu, belum lagi yang milik masyarakat, negara harus adil terhadap masyarakat,” katanya.
Nazaruddin bersama para petani lainnya meminta agar Kanwil BPN Riau menolak atau membatalkan rencana penerbitan HGU untuk PT DSI tersebut. Ia juga meminta Pemkab Siak bersikap bijak terhadap rencana tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul VIRAL Bak Film Transformers, Perang Alat Berat Gara-gara Sengketa Lahan di Siak
(TribunPekanbaru.com/Mayonal Putra)