Namun, nyawa Galez tak tertolong.
Dia menjelaskan, sebelum peristiwa itu terjadi, suara kilat dan guntur menggelegar di langit.
Saat itu hujan belum turun, namun awan mendung sudah tebal.
Namun siapa sangka, petir menyambar saat azan Magrib berkumandang.
Atap rumah yang dihuni Galez dan neneknya tertembus petir.
Kondisi kamar dan seisi rumah tampak berantakan.
Kaca jendela rumah pecah dan berhamburan.
Saat petir menyambar, seketika aliran listrik padam.
"Setelah dipastikan kondisinya oleh medis, Galez dibawa ke rumah duka milik saudaranya. Sebab rumahnya tak memungkinkan karena hancur," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.com dengan judul Kesaksian Kakek Bocah SMP di Lampung Tengah Tewas Tersambar Petir, Korban Terpental 1,5 Meter