Ia juga menuturkan hakikat pernikahan.
Ia sebutkan, pernikahan tersebut sifatnya sakral dan kekal.
"Karena pemberkatan itu kan bukan pemberkatan main-main, itu kan sakral, sampai seumur hidup bahkan sampai maut memisahkan.
Secara aturan, pihaknya telah menjalankan proses mulai dari persiapan hingga di hari H pemberkatan.
Baca juga: Penjelasan KUA Soal Pernikahan BCL, Sang Biduan Bawa Berkas Rekomendasi Nikah Sejak 24 November
Kedua calon mempelai sudah mengikuti semua proses sebelum diberkati.
Proses tersebut adalah sidi, tunangan, pengumuman pertama dan pengumuman kedua.
Ia mengatakan, SB adalah jemaat di HKI setempat sementara perempuan berasal dari Kota Tarutung.
"Guru SD di Huta Mamukka, dan si cewek kata si cowok saat mengantar foto katanya bekerja di Rumah Sakit Umum di Tarutung," terangnya.
"Kalau yang laki-laki iya, memang jemaat HKI, bapaknya mantan sintua namun sudah meninggal. Tapi yang perempuan dari Tarutung," pungkasnya.
Saat Tunangan Wajah NN Ceria
Pendeta Binton mengatakan persiapan pernikahan sudah dimulai dengan baik dan tak ada tanda-tanda bahwa akan terjadi pembatalan.
Baca juga: Resmi, Saudara Kembar Yance-Yakob Sayuri Melangsungkan Pernikahan
Mulai dari tunangan (martumpol) hingga persiapan sebelum acara di gereja berlangsung.
"Pada saat Martumpol, kedua belah pihak baik raja adat dan gereja serta jemaat ada di sana. Semua tahapan untuk mendapatkan pemberkatan dilalui dengan baik," tutur Pendeta Binton.
"Bahkan surat akta kawin mereka tandatangani dengan baik dan senyum tanpa ada raut wajah yang terbebani saat berada di ruang konsistori. Nah memang di situ kita herannya," sambungnya.