UNHCR memuji solidaritas kemanusiaan yang dilakukan warga Indonesia, khususnya Aceh.
Bahkan UNHCR meminta negara-negara lain untuk dapat mencontohkan kuatnya solidaritas kemanusiaan seperti Indonesia.
Namun, Fadhli mengatakan mereka yang berada di kapal akan didorong kembali ke laut jika pengungsi Rohingya itu tidak direlokasi namun mereka akan diberikan bantuan untuk sementara waktu.
“Kami warga Ie Meulee menolak keras kedatangan pengungsi Rohingya,” ujarnya, dikutip dari Staits Times.
Kelompok bantuan medis, Medicins Sans Frontieres juga meminta Indonesia dan Malaysia untuk memberikan perlindungan yang aman bagi Rohingya.
“Ini musim perahu, jadi akan ada lebih banyak perahu,” Paul Brockmann, Direktur regional MSF, mengatakan kepada AFP di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.
“Orang-orang tidak melakukan perjalanan ini karena petualangan.
Mereka melakukan perjalanan ini karena rasa putus asa dan harapan akan masa depan,” ujarnya.
Lebih dari 3.500 warga Rohingya diyakini telah melakukan perjalanan berisiko ke negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2022, menurut UNHCR.
Hampir 350 orang Rohingya tewas atau hilang pada tahun 2022 ketika mencoba melakukan penyeberangan laut yang berbahaya, menurut perkiraan badan tersebut. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Media Singapura Soroti Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh, Sebut Masih Ada 2 Kapal Lagi di Lautan