TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang memperlihatkan seorang ayah menangis di hadapan anaknya yang menjadi korban bullying atau perundungan di pondok pesantren viral di media sosial.
Dalam keterangan video yang diunggah di akun Instagram @terangcom, Minggu (3/12/2023) lalu menjelaskan seorang santri lak-laki berinisial APD (12) menjadi korban penganiayaan dan perundungan yang dilakukan dua seniornya di salah satu asrama pondok pesantren, Jambi.
APD sempat menelepon ayahnya dan berkata agar segera menjemputnya jika tidak ingin menyesal di kemudian hari.
Dalam video itu terlihat sang ayah terus menguatkan anaknya sembari menangis.
Bahkan, orang-orang di sekitarnya pun terdengar ikut menangis.
“Abang kuat ya, abang kuat, abang sayang ayah kan?,” ujar ayah korban dalam video yang viral.
Baca juga: Pendaki Viral yang Kirim Video saat Gunung Marapi Erupsi Kini Berhasil Dievakuasi, Penuh Luka Bakar
Rupanya, APD mengalami luka serius di alat vitalnya dan lebam di bagian paha akibat dianiaya oleh seniornya.
Rikarno Widi orang tua APD (12) mengatakan alat vital putranya itu luka akibat mengalami benturan keras.
Atas kejadian ini, Rikarno melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Jambi.
Laporan tersebut, teruang dalam laporan polisi nomor STPL /343/XI /2023/ SPKT/ Polda Jambi tanggal 30 November 2023.
"Kami menindak lanjuti pendamping kami dari PPA Dinsos dan KPAI untuk melaporkan kejadian ini, untuk sementara ini laporan terkait anak saya yang di rawat di RS," kata orang tua korban di Mapolda Jambi, Kamis (30/11/2023) sore, dikutip dari TribunJambi.
Pilih Jalur Damai
Namun, usai melaporkan kejadian tersebut, Rikarno kini justru memilih menempuh jalur damai.
Mengutip dari TribunJambi, Rikarno Widi Setiawan bersama dua orang tua para pelaku datang ke Mapolda Jambi mencabut laporan, Senin (4/11/2023) siang.