News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Belum Ada Warga yang Mengungsi dan Tidak Ganggu Penyeberangan Kapal

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD Lampung Selatan menyebut belum ada warga mengungsi akibat Gunung Anak Krakatau erupsi level III

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG  -  Saat ini Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan sedang erupsi dengan status level III. 

BPBD Lampung Selatan menyebut sampai saat ini tidak ada warga yang tinggal Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, Pulau Legundi yang mengungsi.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Aflah Efendi mengatakan, saat ini sudah dilakukan larangan kepada nelayan, pengunjung dan wisatawan agar tidak mendaki Gunung Anak Krakatau.

Nelayan juga diminta tidak beraktivitas di sekitar Gunung Anak Krakatau dengan jarak aman di luar radius 5 km.

Dikhawatirkan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau meningkat drastis hingga ke level IV atau klasifikasi tertinggi erupsi gunung berapi sebab saat ini status letusan Gunung Anak Krakatau sudah di level III.  

Baca juga: Potensi Terjadi Tsunami Kecil karena Erupsi Anak Gunung Krakatau Saat Ini dalam Fase Konstruksi

Dan untuk erupsi Gunung Anak Krakatau tidak mengganggu penyeberangan kapal di pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferrizy (persero) cabang Bakauheni captain Rudi Sunarko menyebut Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) tidak mengganggu penyeberangan kapal di pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.

"Tidak ada dampak mas terkait GAK.

Untuk pelayanan penyebarangan normal saja," kata Rudi, Sabtu (2/12/2023).

Senada dengan GM ASDP, Kepala BMKG Maritim Lampung Tarjono juga menyebut tidak ada gangguan penyeberangan kapal diperairan selat Sunda.

"Sesuai laporan dari Pos pantau Gunung Anak Krakatau yang berada di Pasauran Serang memang sudah beberapa hari ini gunung anak Krakatau menunjukkan aktivitasnya (erupsi). Namun demikian belum bahkan tidak menggangu aktivitas penyebrangan kapal Ferry di selat Sunda," urai Tarjono.

Lebih lanjut Tarjoni menjelaskan, hal ini dikarenakan selain jaraknya yg cukup jauh, hembusan abu vulkanik pun mengarah ke Barat Laut.

Sedangkan, kata Tarjono, untuk tinggi  gelombang dijalur penyeberangan merak Bakauheni berkisar antara 0,5-1,25m (katagori rendah) dengan potensi Cuaca mulai dari cerah berawan hingga hujan ringan.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang beraktivitas dilautan sebaiknya utk dapat mengupdate terus informasi cuaca maritim yang diberikan oleh BMKG, agar tidak menimbulkan hal-hal yang dapat merugikan semua pihak.

Tidak Berhubungan dengan Gunung Api Lainnya

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini