Segala cara dilakukan, termasuk Ahmad pun mulai menjual sapu ijuk.
Usahanya pun membuahkan hasil baik, ia mendapatkan banyak pembeli dari berbagai daerah.
Rupanya, Pak Ahmad menyisihkan Rp4 ribu rupiah dari setiap penjualan sapu ijuk seharga Rp8 ribu.
Uang yang ia sisihkan itu ia gunakan untuk membangun sekolah gratis untuk anak-anak.
"Jadi, Pak Ahmad ini dengan 8 ribu rupiah, disisihkan 4 ribu itu membangun sekolah?" tanya Ferdi Hasan selaku pembawa acara.
"Iya, membangun sekolah," jawab Pak Ahmad.
Keadaan ekonomi Ahmad Jamaludin lantas meningkat dan ia siap mendirikan sekolah gratis.
Sosok Ahmad Jamaludin
Ahmad Jamaludin adalah seorang guru honorer yang mengabdi selama 10 tahun.
Ia memutuskan berhenti dari profesi yang membanggakan itu karena gaji yang minim masih jauh di bawah UMR daerah tempatnya mengajar.
Lalu pada 2020, Ahmad Jamaludin membangun SMP IT Pancuh Tilu di Desa Jayagiri, Kabupaten Cianjur.
SMP IT Pancuh Tilu memiliki gedung sederhana dan biaya sekolah mengandalkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang hanya bisa membayar 12 orang guru bahkan untuk menunjang sekolah yang dibangunnya, ia juga mendonaturi sekolah ini sendiri tanpa bantuan pemerintah.
Ia juga menyediakan tempat tinggal untuk beberapa murid yang kurang mampu dan membiayai kebutuhan mereka sehari-hari.
Baca juga: “Sekolah gratis, tapi seragam mahal” - Harga seragam sekolah SMA Tulungagung Rp2 juta lebih
"Untuk menunjang sekolah itu kita donaturi sendiri.